Surplus Perdagangan Indonesia US$5,49 Miliar, Apa Maknanya?

GalaPos ID, Jakarta.
Laporan NEXT Indonesia Center mengungkapkan bahwa pada Agustus 2025, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar US$5,49 miliar, tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Namun, apakah ini pertanda sektor industri nasional benar-benar kuat atau hanya kondisi sementara?

Surplus Dagang RI 2025, Apa Tantangan Ke Depan?

"Indonesia catat surplus perdagangan tertinggi dalam tiga tahun, tapi apakah angka ini menggambarkan daya saing industri yang sesungguhnya, atau hanya efek sementara dari dinamika pasar global?"

Baca juga:

Gala Poin:
1. Surplus perdagangan Indonesia Agustus 2025 mencapai US$5,49 miliar, tertinggi sejak 2022.
2. Nilai ekspor mencapai US$25 miliar, impor sekitar US$19,5 miliar.
3. Surplus belum tentu mencerminkan ketahanan industri yang sesungguhnya karena volatilitas pasar global.


Nilai ekspor mencapai US$25 miliar, sementara impor US$19,5 miliar. NEXT menilai surplus ini sebagai cerminan daya saing industri nasional yang kian tangguh di pasar global.

Namun, surplus perdagangan yang tinggi tidak serta merta berarti kondisi ekonomi domestik tanpa masalah.

Ketergantungan pada komoditas dan harga pasar global yang fluktuatif dapat mengancam stabilitas jangka panjang.

Menurut laporan riset NEXT, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan tren positif dan untuk pertama kalinya menembus Rp15.000 triliun pada Maret 2025.

Baca juga:
Tak Hanya Cantik, Transparansi Dokter dalam Operasi Hidung


Angka ini menjadikan BEI sebagai pasar modal terbesar di ASEAN, setelah melampaui Singapore Exchange (SGX) pada Februari 2023.

“Lonjakan kapitalisasi pasar menjadi penanda kuatnya kepercayaan pasar terhadap fondasi ekonomi Indonesia dalam satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo. Dengan capaian ini, Indonesia resmi menjadi pasar modal terbesar di Asia Tenggara,” tulis NEXT dalam laporannya, dikutip Sabtu, 18 Oktober 2025.

Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak sejarah baru dengan melampaui level 8.000 untuk pertama kalinya. IHSG ditutup pada posisi 8.124 pada 16 Oktober 2025.

Peningkatan ini mencerminkan optimisme investor terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan ekonomi nasional.

“Pertumbuhan IHSG menunjukkan kepercayaan investor bahwa perekonomian Indonesia bergerak di jalur yang stabil,” lanjut laporan tersebut.

Neraca Perdagangan Indonesia 2025: Momentum atau Ancaman?

Di sektor perdagangan, kinerja ekspor dan impor nasional juga menunjukkan sinyal positif yang kuat. Pada Agustus 2025, Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$5,49 miliar,  tertinggi dalam tiga tahun terakhir sejak 2022.

Surplus ini terjadi ketika nilai ekspor mencapai US$25 miliar, sementara impor berada di kisaran US$19,5 miliar.

 

Baca juga:
Bukan Taipan, Petani Gen Z Bontoa Ubah Karst Jadi Ladang Teknologi

"Surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$5,49 miliar Agustus 2025, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Namun, apakah ini pertanda sektor industri nasional benar-benar kuat atau hanya kondisi sementara?"

#SurplusPerdagangan #EksporIndonesia #NeracaPerdagangan #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال