GalaPos ID, Jakarta.
Mimpi Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 resmi kandas setelah menelan dua kekalahan beruntun dalam laga lanjutan Grup B Kualifikasi Zona Asia. Bermain di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, skuat Garuda takluk dari Arab Saudi dengan skor 2–3 dan kalah tipis 0–1 dari Irak.
"Mimpi Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 harus pupus setelah dua kekalahan menyakitkan dari Irak dan Arab Saudi. Di balik skor akhir, publik mempertanyakan keputusan kontroversial PSSI yang dinilai mengguncang fondasi timnas."
Baca juga:
- TKP Maut di Rumah Heryanto, Horor di Balik Dinding Sang Atasan
- Jan Maringka Pimpin Jalan Sehat Merakyat di Kupang
- Gugatan Akses Ijazah Pejabat: Transparansi vs Privasi?
Gala Poin:
1. Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026 setelah kalah dari Arab Saudi dan Irak dalam laga krusial Grup B.
2. Blunder pemain dan keputusan PSSI mengganti pelatih Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert menjadi sorotan utama publik.
3. Kritik tajam muncul di media sosial, dengan tagar #KluivertOut dan #ErickThohirOut ramai diperbincangkan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat.
Pertandingan melawan Irak menjadi puncak kekecewaan. Gol semata wayang dicetak oleh Zidane Iqbal di menit ke-76, setelah bek Indonesia, Rizky Ridho, kehilangan bola dalam situasi krusial.
Blunder tersebut memberi celah besar bagi Irak untuk mencuri kemenangan yang akhirnya memastikan mereka berhadapan dengan tuan rumah Arab Saudi demi tiket langsung ke Piala Dunia 2026.
Meski hanya satu gol, dampaknya menggemparkan. Linimasa media sosial dipenuhi tagar seperti #KluivertOut dan #ErickThohirOut. Kritik tajam ditujukan pada pelatih Patrick Kluivert dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Baca juga:
Ditandu ke Puskesmas, Bayi Nina Lahir di Tengah Ketidakadilan
Kebijakan kontroversial mengganti pelatih Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert dinilai menjadi titik awal keruntuhan performa timnas.
Di bawah STY, Indonesia membangun fondasi yang solid, tetapi keputusan manajemen untuk menggantinya dinilai sebagai langkah terburu-buru yang berujung petaka.
“Kluivert telah membongkar susunan pemain yang sebelumnya sudah solid,” kata seorang pendukung yang kecewa.
Pergantian pelatih ini dianggap merusak ritme dan chemistry yang telah dibentuk dalam beberapa tahun terakhir. Tidak sedikit yang menilai, PSSI bertanggung jawab penuh atas keputusan strategis yang berdampak besar pada hasil akhir.
Kini, dengan dua kekalahan beruntun, bukan hanya tiket ke Piala Dunia yang lenyap—peringkat FIFA Indonesia pun diprediksi akan merosot.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, mimpi yang indah kini telah hilang,” ujar salah satu pendukung melalui media sosial.
Kekalahan ini bukan sekadar soal angka di papan skor, tapi cerminan kegagalan membangun kesinambungan dalam proyek besar sepak bola nasional.
Baca juga:
"Ketika peluit panjang berbunyi di Stadion King Abdullah Sports City, ribuan harapan seketika runtuh. Kekalahan dari Irak menjadi titik nadir baru sepak bola Indonesia—bukan hanya karena skor, tetapi karena kegagalan menjaga arah pembangunan yang telah dirintis."
#Timnas #ErickThohir #PatrickKluivert #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia