GalaPos ID, Maros.
Nina (21 tahun), warga Dusun Cindakko, melahirkan seorang bayi laki-laki dalam kondisi sehat di Puskesmas Tompobulu, Sulawesi Selatan. Namun perjuangan menuju persalinan itu bukan hanya soal rasa sakit — tetapi juga medan ekstrem, jarak jauh, dan abainya negara.
"Seorang bayi lahir dalam kondisi sehat setelah ibunya ditandu sejauh 7 km menuju puskesmas. Namun, pertanyaannya: apakah hidup seperti ini layak bagi warga negara yang membayar pajak?"
Baca juga:
- Lucius Karus: Jabatan DPR Tak Kenal Pensiun, Ini Salah!
- Kunci Aman Mendaki Gunung: Mental, Fisik, Ilmu dan Logistik
- Alergi, Seks, hingga Sinar Matahari: Sebab Bersin
Gala Poin:
1. Nina harus ditandu 7 km ke puskesmas karena akses jalan rusak parah.
2. Persalinan berhasil, tapi kepulangan pun tetap menyakitkan: harus jalan kaki sambil menggendong bayi.
3. Pemerintah daerah dianggap gagal hadir, meski kondisi ini sudah terjadi berulang kali.
Rabu, 8 Oktober 2025, warga bergotong royong menandu Nina menggunakan tandu buatan tangan, melewati jalan tanah sejauh 7 kilometer.
Akses jalan rusak parah menjadikan transportasi bermotor mustahil menjangkau rumahnya.
"Bergantian memikul makanya banyak yang ikut," ujar Suparman, Kepala Desa Bontosomba.
Setelah dua hari dirawat, Nina dan bayinya harus berjalan kaki pulang sejauh 7 kilometer karena tak ada kendaraan atau bantuan negara yang mengantar mereka kembali ke rumah.
Baca juga:
Teknologi di Ujung Jari, Realitas Trading Forex Mobile 2025
Kisah Nina bukan kejadian tunggal.
"Seperti itu, setiap ada pasien selalu ditandu," tambah Suparman.
Bahkan jenazah pun pernah ditandu dengan sarung karena kondisi jalan mustahil dilalui kendaraan.
Dusun Cindakko, terletak di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, merupakan salah satu wilayah paling terisolasi di Sulawesi Selatan.
Tidak ada puskesmas, tidak ada jalan layak, dan belum ada tindakan nyata dari pemerintah meski keluhan warga sudah bertahun-tahun disuarakan.
Anehnya, berbagai program infrastruktur nasional dan APBD ratusan miliar untuk pembangunan jalan sering digaungkan tiap tahun. Tetapi nyawa warga di pelosok masih harus dibayar dengan keringat dan bahu tetangga, bukan kehadiran negara.
Baca juga:
Krystal f(x) Akhirnya Debut Solo Setelah 16 Tahun
"Di negeri yang mengklaim keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya, seorang ibu di pelosok Sulawesi Selatan harus berjuang hidup dan mati ditandu warga — hanya untuk mendapatkan hak dasar sebagai manusia: layanan kesehatan."
#DaruratInfrastruktur #DesaTertinggal #NegaraAbsen #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia