PBNU : Trans7 Terang Terangan Menghina Serta Melecehkan Pondok Pesantren dan Kyai

GalaPos ID, Jakarta.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bereaksi keras terhadap tayangan program Expose Uncensored di Trans7 yang dianggap melecehkan pesantren dan merendahkan tokoh-tokoh pesantren yang dihormati, terutama oleh kalangan Nahdliyin.
Ratusan santri turun ke jalan, publik mengecam, sementara Trans7 mengakui kelalaian dan berjanji meminta maaf langsung ke Pondok Pesantren Lirboyo.

Ratusan Santri Geruduk Trans7, Desak Klarifikasi Tayangan Kontroversial

"Di saat pesantren menjadi benteng moral bangsa, sebuah tayangan televisi justru mengusik martabatnya. Bukan kritik membangun, tapi dituding sebagai penghinaan yang disiarkan ke jutaan mata. PBNU pun angkat suara—keras dan lantang."

Baca juga:

Gala Poin:
1. PBNU mengecam keras tayangan Trans7 yang dianggap terang-terangan menghina pesantren dan para kiai.
2. Ratusan santri melakukan aksi ke kantor Transmedia, sementara tokoh pesantren menilai tayangan tersebut sebagai framing jahat, bukan kritik.
3. Trans7 mengakui kesalahan dan berjanji untuk meminta maaf langsung ke Pondok Pesantren Lirboyo.


Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyatakan bahwa isi tayangan tersebut telah melewati batas dan bertentangan dengan prinsip dasar jurnalistik.

“Tayangan Trans7 itu isinya secara terang-terangan melecehkan bahkan menghina tokoh-tokoh pesantren yang dimuliakan oleh Nahdlatul Ulama. Menghina hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh dunia pesantren,” tegas Gus Yahya seperti dikutip dari NU Online, Selasa, 14 Oktober 2025, di Gedung PBNU, Kramat, Jakarta Pusat.

Kemarahan publik pun kian meluas. Ratusan santri dan alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, mendatangi kantor Transmedia di Jakarta.

Mereka menuntut klarifikasi dan permintaan maaf resmi atas tayangan yang dianggap fitnah dan tendensius terhadap pesantren.

Baca juga:
Motor Ekonomi Kreatif Trenggalek, Komisi VII: Standarisasi UMKM

Para santri menilai program yang tayang pada 13 Oktober 2025 tersebut membangun narasi jahat (framing) yang menyudutkan pesantren, khususnya Lirboyo dan para kiai sepuhnya.

Kritik juga datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang sebelumnya menilai tayangan tersebut tidak memenuhi standar etika jurnalistik karena tidak menyertakan prinsip cover both side dan tidak melakukan cross-check sebelum ditayangkan.

Gus Arifin, pendiri Agus Arifin Institute, turut angkat bicara dalam pesan singkat yang diterima redaksi GalaPos ID. Ia menekankan bahwa dunia pesantren tidak alergi terhadap kritik, tetapi tayangan Trans7 menurutnya melampaui batas sebagai media, bahkan terkesan memiliki motif tertentu.

“Dalam acara di Trans7 tersebut sangat tendensius dan menghina, dan saya melihat ada seperti pesanan untuk menghantam pesantren menyusul ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo,” ungkap Gus Arifin, Selasa, 14 Oktober 2025.

Tayangan Trans7 Disorot: Dari Lirboyo ke Jakarta, Protes Mengalir Deras

Menurutnya, tradisi kritik sudah menjadi bagian dari kultur pesantren. Namun framing jahat seperti yang terjadi di tayangan Trans7 bukanlah bentuk kritik yang sehat, melainkan serangan terhadap keberadaan pesantren secara struktural.

Menanggapi besarnya gelombang protes dari berbagai pihak, pihak Trans7 akhirnya menyampaikan permohonan maaf terbuka. Mereka mengakui adanya kelalaian dan ketidaktelitian dalam proses penyusunan tayangan tersebut, yang merugikan nama baik Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadiat.

Trans7 berjanji akan menyampaikan permintaan maaf secara langsung dengan mendatangi pesantren yang disebut dalam tayangan, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan profesional.

Namun demikian, permintaan maaf itu belum meredam amarah publik dan kalangan pesantren. Desakan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), Dewan Pers, hingga pemilik media terus bergema. Masyarakat menuntut tindakan nyata, bukan sekadar retorika permintaan maaf.

 

Baca juga:
MUI: Tayangan Trans7 Sangat Tendensius Terhadap Pondok Pesantren dan Kiai

"PBNU menyatakan kemarahan atas tayangan program Expose Uncensored di Trans7 yang dinilai terang-terangan menghina dunia pesantren dan para kiai. Ratusan santri turun ke jalan, publik mengecam, sementara Trans7 mengakui kelalaian dan berjanji meminta maaf langsung ke Pondok Pesantren Lirboyo."

#Pesantren #Santri #Trans7 #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال