Tantang China dan Barat, Kereta Cepat Lokal Jadi Senjata Baru Rusia

GalaPos ID, Moskow.
Bukan hanya ingin cepat, Rusia juga ingin mandiri. Dalam pernyataan terbaru, Perdana Menteri Mikhail Mishustin menegaskan bahwa kereta cepat generasi baru yang akan digunakan dalam proyek HSR tidak akan lagi bergantung pada manufaktur asing.
Di balik rencana Rusia membangun jaringan kereta cepat, terdapat strategi besar membangun kemandirian teknologi dan menantang dominasi manufaktur asing.

Rusia Kembangkan HSR Lokal: Tantang Dominasi China dan Barat

 "Rusia tak hanya ingin cepat — mereka ingin mandiri. Proyek kereta cepat ini menjadi simbol perlombaan teknologi dan nasionalisme industri."

Baca juga:

Gala Poin:
1. Rusia akan menggunakan kereta cepat buatan dalam negeri, menandai pergeseran dari ketergantungan terhadap Siemens.
2. Nama kereta akan ditentukan melalui pemungutan suara publik, salah satu kandidatnya adalah “Luch”.
3. Proyek ini adalah bagian dari strategi nasional membangun kemandirian teknologi dan industri.

"Di dunia modern, waktu menjadi semakin berharga. Karena itu, kami sedang menguasai teknologi untuk perjalanan yang lebih cepat dan sedang mengerjakan skema pengembangan infrastruktur kereta api cepat," ujar Mishustin dalam rapat pemerintah.

Kereta tersebut akan sepenuhnya diproduksi dalam negeri, dengan kecepatan maksimal 400 km/jam — jauh melampaui Sapsan buatan Siemens yang selama ini menjadi andalan Rusia, dan juga melebihi TGV milik Prancis.

Langkah ini sejalan dengan dorongan Presiden Vladimir Putin untuk mendorong kemandirian industri Rusia di tengah tekanan dan sanksi Barat.

Baca juga:
Kekerasan Anak di Kebayoran Lama, DPR: Penegakan Hukum Harus Tegas


Proyek ini juga dianggap sebagai simbol kekuatan industri nasional yang mulai bangkit.

Salah satu hal menarik adalah kemungkinan partisipasi publik dalam memilih nama kereta. Beberapa laporan menyebut nama ‘Luch’ — yang berarti sinar cahaya — sebagai kandidat kuat.

Jaringan kereta ini akan menghubungkan Moskow dengan kota-kota penting lain seperti Minsk, Adler, Yekaterinburg, dan Ryazan.

Rusia Tinggalkan Siemens, Kembangkan Kereta Cepat Buatan Dalam Negeri


Jika rampung, jaringan ini akan melampaui sistem Spanyol yang saat ini terbesar di Eropa.

Di tengah sorotan geopolitik dan ekonomi global, proyek ini bukan hanya tentang membangun jalur, tetapi juga tentang membangun jati diri bangsa.

Rusia tampaknya sedang menulis bab baru dalam strategi transportasi dan industrialisasi nasionalnya — dengan rel sebagai narasi utama.

 

Baca juga:
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B, Kapan Benar-benar Rampung?

"Di balik rencana Rusia membangun jaringan kereta cepat, terdapat strategi besar membangun kemandirian teknologi dan menantang dominasi manufaktur asing."

#KemandirianTeknologi #KeretaBuatanRusia #Luch400 #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال