GalaPos ID, Aceh.
Remaja masjid tidak hanya berperan sebagai pengisi shaf salat, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial dan budaya keislaman di tengah masyarakat.
Hal ini menjadi inti dalam acara Pelatihan Remaja Masjid se-Kota Sabang yang digelar oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) perwakilan Sabang di Aula Pulau Weh, Kantor Wali Kota Sabang.
“Salah satu pemuda yang mendapat naungan Allah adalah dia yang hatinya selalu terikat pada masjid.” — Mulia Rahman, Ketua BKPRMI Aceh.
Baca juga:Gala Poin:
- Yaqut Hadir sebagai Saksi, Kuota Haji Rp1 Triliun Jadi Sorotan
- Akun Hilang, Instagram Nafa Urbach Tak Bisa Diakses
- Syariah atau Sensor, Seniman Nasional Kritik MPU
1. Remaja masjid didorong menjadi garda terdepan dalam memakmurkan masjid sebagai pusat ibadah dan sosial keagamaan.
2. Potensi pariwisata religi di Sabang menjadi peluang yang bisa dikelola remaja masjid melalui penguatan fungsi masjid.
3. Keterlibatan tokoh muda seperti Tgk. Muchtar Andhika memperkuat narasi bahwa masjid harus dikelola secara progresif dan melibatkan pemuda sebagai aktor utama.
Acara yang dibuka langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Sabang, Rinaldi Syahputra, mewakili Wali Kota Sabang, bertujuan membentuk karakter pemuda muslim yang aktif, inovatif, dan berjiwa kepemimpinan dalam mengelola masjid di era modern.
Dalam forum ini, hadir pula Tgk. Muchtar Andhika, Imam Masjid Al-Falah Gampong Ujong Kareung sekaligus da’i muda Sabang, yang selama ini aktif mendorong peran pemuda dalam pembangunan berbasis nilai-nilai Islam.
Keikutsertaannya mempertegas bahwa peran imam muda tidak berhenti di mimbar, tetapi juga di garis depan pemberdayaan umat.
Baca juga:
Dari Mengajar Anak, Tanam Pohon, Hingga Bawa Madu Perhutani
Sementara itu, Mulia Rahman, Ketua BKPRMI Aceh, dalam materinya menekankan pentingnya imajinasi dan semangat pemuda dalam memakmurkan masjid.
Ia mengutip hadis tentang tujuh golongan yang mendapatkan naungan Allah SWT di hari kiamat, termasuk di dalamnya adalah pemuda yang hatinya selalu terikat dengan masjid.
“Harus ada imajinasi untuk memakmurkan masjid. Salah satu pemuda yang mendapat naungan dari Allah SWT ialah pemuda yang selalu terikat hatinya dengan masjid,” jelas Mulia.
Ia juga menyoroti potensi Sabang sebagai kota wisata yang memiliki peluang besar dalam mengembangkan pariwisata religi.
Menurutnya, wisatawan yang datang ke Sabang tidak hanya mencari panorama alam, tetapi juga pengalaman spiritual — termasuk singgah untuk ibadah di masjid-masjid lokal.
“Potensi wisatawan di Sabang terus meningkat, terlebih lagi di musim liburan panjang. Ini peluang bagi masjid untuk menjadi pusat peradaban dan daya tarik religi,” lanjutnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua BKPRMI Kota Sabang, Wakil Ketua DPRK Sabang Albina Arahman, para tokoh agama, serta puluhan remaja masjid dari berbagai gampong di Sabang.
Pelatihan ini bukan hanya seremonial. Ini adalah bagian dari upaya menanamkan sense of leadership pada generasi muda muslim di Sabang — agar masjid tidak lagi sekadar tempat ibadah, tetapi pusat penggerak perubahan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi berbasis nilai-nilai keislaman.
Baca juga:
Sabang Didukung Jadi Model Wakaf Pariwisata Nasional
“Dalam pelatihan remaja masjid se-Kota Sabang, Tgk. Muchtar Andhika, imam muda Sabang, bergabung bersama pemangku kepentingan lainnya untuk membangkitkan semangat generasi muda dalam memakmurkan masjid. Acara ini tidak sekadar pelatihan, tapi juga ajakan untuk menempatkan pemuda sebagai pusat peradaban Islam masa depan — bahkan dalam konteks pariwisata religi.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #RemajaMasjid #PemudaBerkhidmat #MasjidBerdaya #PariwisataReligi