Potret Miris Tanpa Orang Tua, Bocah 14 Tahun Hidup Sendiri di Gubuk

GalaPos ID, Musi Rawas.
Di antara barisan pohon kelapa sawit milik warga di Desa Bamasco, Kecamatan Tuah Negeri, berdiri sebuah gubuk tua beratap bocor, berdinding papan lapuk, dan berlantai tanah. Di dalamnya, Riansyah, bocah 14 tahun, hidup sendiri tanpa orang tua, tanpa sekolah, tanpa masa kanak-kanak seperti anak lain seusianya.
Sementara itu, sistem perlindungan anak justru tampak absen.

Riansyah Hidup Sendiri di Gubuk Reot: Di Mana Negara Saat Anak Ditinggalkan?

"Riansyah, anak 14 tahun dari pedalaman Musi Rawas, hidup sebatang kara di rumah reot. Bukan cerita fiksi, tapi potret nyata tentang anak yang ditinggal negara dan dipeluk kemiskinan."

Baca juga:

Gala Poin:
1. Riansyah, anak 14 tahun di Musi Rawas, hidup sendirian di gubuk tanpa bantuan pemerintah setelah orang tuanya tidak lagi bersamanya.
2. Ia bertahan hidup dengan memungut berondolan sawit dan sudah putus sekolah.
3. Pemerintah daerah dan lembaga sosial tampak absen dari tanggung jawab melindungi hak anak.


“Saya tinggal sendiri sejak ayah meninggal waktu umur 12. Ibu menikah lagi dan tinggal di kampung sebelah,” ucap Rian dengan polos, dikutip Rabu, 24 September 2025.

Sudah hampir setahun, Rian bertahan hidup dengan mengandalkan berondolan sawit yang ia pungut lalu dijual, menghasilkan paling banyak Rp50 ribu dua kali sebulan.

Itu yang ia gunakan untuk membeli makan dan membayar token listrik. Ironisnya, tak ada bantuan dari pemerintah yang pernah ia rasakan.

Baca juga:
Menyelami Makna Festival Tanglong di Kota Seribu Sungai


Tidak dari dinas sosial, tidak pula dari lembaga perlindungan anak. Padahal, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menyebutkan bahwa anak yang ditelantarkan negara wajib hadir dan melindungi.

Ketika musim hujan tiba, atap bocor tak bisa menahan air. Tapi Rian memilih bertahan.

“Diberanikan saja tinggal sendiri, karena ada Allaah,” katanya lirih.

Pertanyaannya, di mana negara ketika seorang anak hidup terlantar seperti ini?

Potret Miris Anak Terlantar di Musi Rawas, Tak Tersentuh Bantuan


Program-program bantuan sosial, slogan "Indonesia Layak Anak", dan anggaran triliunan untuk kesejahteraan sosial tampak jauh dari realitas Rian.

Apakah birokrasi terlalu sibuk dengan laporan dan rapat hingga lupa menengok anak yang hidup di gubuk reot?

 

Baca juga:
Jejak Diponegoro di Makassar, Makam Sang Pahlawan

"Seorang bocah 14 tahun tinggal sendiri di gubuk lapuk di tengah perkebunan sawit tanpa bantuan pemerintah. Sementara itu, sistem perlindungan anak justru tampak absen."

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #AnakTerabaikan #NegaraAbsen #MusiRawas

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال