‎Operasi Hidung: Estetika atau Kesehatan?‎

GalaPos ID, Jakarta.
‎Operasi hidung bukan hanya soal estetika. Banyak pasien menjalani prosedur ini karena alasan kesehatan, mulai dari memperbaiki septum hidung yang menyimpang hingga mengatasi obstructive sleep apnea (OSA).
Di tengah tren operasi kosmetik, publik jarang menyadari: banyak orang yang melakukan operasi hidung bukan karena ingin tampil cantik—tetapi karena ingin bertahan hidup.

Rhinosseptoplasty: Gabungan Fungsi dan Estetika dalam Operasi Hidung

"Operasi hidung sering diasosiasikan dengan kecantikan, namun faktanya prosedur medis ini jauh lebih kompleks dan bisa menjadi penyelamat bagi pasien dengan masalah pernapasan serius."
Baca juga:

‎Gala Poin:
‎1. Operasi hidung memiliki tujuan ganda: estetika dan medis, termasuk memperbaiki pernapasan.
‎2. Prosedur ini beragam: turbinoplasty, septoplasty, rhinoplasty, hingga rhinosseptoplasty.
‎3. Risiko medis, biaya mahal, dan disiplin pemulihan adalah faktor penting yang harus dipahami pasien.


Pemahaman publik masih rendah tentang manfaat medis dari prosedur ini, yang sering disalahpahami sebagai tindakan kosmetik semata.

Operasi hidung selama ini lebih dikenal sebagai prosedur memperindah penampilan. Namun, fakta medis menunjukkan hal sebaliknya: banyak pasien menjalani operasi hidung bukan untuk kecantikan, melainkan demi bisa bernapas dengan normal.

Dalam dunia kedokteran, prosedur seperti turbinoplasty, septoplasty, atau kombinasi rhinoseptoplasty telah menjadi standar untuk mengatasi gangguan seperti septum menyimpang, pembengkakan turbinat, atau polip hidung yang menghambat jalur udara.

Baca juga:
Siapa Dalang Limbah Beracun di Nganjuk? Polisi Telusuri Jejak


Bila dibiarkan, kondisi ini bisa berdampak jangka panjang terhadap kualitas tidur, oksigenasi tubuh, hingga fungsi jantung.

Dokter spesialis THT biasanya merekomendasikan operasi hidung bila aliran udara terganggu akibat septum menyimpang, turbinat membesar, polip, hingga pembengkakan mukosa akibat alergi.

"Pasien dengan masalah pernapasan kronis sering kali membutuhkan tindakan operasi untuk kualitas hidup yang lebih baik," ungkap salah satu dokter THT dalam referensi medis internasional.

‎Jenis operasi pun beragam. Turbinoplasty dilakukan untuk mengurangi ukuran turbinat yang membesar, sementara septoplasty ditujukan untuk meluruskan septum menyimpang.

Operasi estetika tetap harus mempertimbangkan anatomi agar tidak merusak sistem pernapasan

Dalam kasus tertentu, kombinasi operasi septoplasty dan rhinoplasty atau dikenal rhinosseptoplasty dilakukan untuk memperbaiki fungsi sekaligus struktur hidung.

‎Selain itu, rhinoplasty memang masih populer untuk tujuan estetika. Namun, prosedur ini tetap memerlukan pertimbangan medis agar tidak mengganggu fungsi pernapasan.

 

Disclaimer
Informasi yang disajikan di sini disediakan hanya untuk tujuan pengetahuan umum dan informasi edukatif. Konten ini bukan merupakan nasihat medis, diagnosis, maupun pengganti konsultasi profesional dengan tenaga kesehatan yang berlisensi.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran terkait kondisi kesehatan, gejala, atau perawatan medis tertentu, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis profesional. Jangan pernah mengabaikan saran medis profesional atau menunda pencarian bantuan medis berdasarkan informasi yang Anda baca di sini.
Kami tidak bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang disediakan dalam konten ini.

 

Baca juga:
Menyelami Makna Festival Tanglong di Kota Seribu Sungai

"Operasi hidung tidak semata-mata soal memperindah bentuk wajah. Prosedur ini juga penting bagi pasien dengan gangguan pernapasan, cacat lahir, hingga kondisi sleep apnea."

‎#Hidung #Operasi #KlinikKecantikan #Kesehatan #BedahPlastik

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال