GalaPos ID, Yogyakarta.
Festival Minikita 2025 yang digelar oleh Inkubasi Teater Yogyakarta dari 26 hingga 28 September 2025, menghadirkan pertunjukan tak biasa: Teater Braille. Kelompok seniman disabilitas netra ini tampil memukau dengan lakon bertajuk Ruang Tunggu yang mengajak penonton merasakan atmosfer keterasingan—bukan hanya melalui cerita, tapi juga lewat pengalaman sensorik.
Inilah “Ruang Tunggu”, pentas teater eksperimental dari seniman tunanetra di Festival Minikita 2025.
"Sebuah pengalaman teater imersif dari seniman tunanetra di Festival Minikita 2025 yang bukan hanya menyuguhkan pertunjukan, tapi juga menguji empati penonton."
Baca juga:
Gala Poin:
1. Teater Braille menghadirkan pertunjukan imersif bertajuk Ruang Tunggu yang menggugah empati terhadap kaum tunanetra.
2. Penonton diajak mengalami suasana gelap dan terasing sebagai bagian dari pertunjukan.
3. Festival Minikita memberi ruang pada seniman dari kelompok marjinal untuk tampil di ruang publik dan berdialog.
Sebelum pentas dimulai, penonton terlebih dahulu harus melewati lorong gelap menuju ruang pertunjukan, menciptakan suasana tak nyaman yang dengan sengaja dibangun.
“Sejak awal masuk menuju ruang pentas penonton diajak merasakan suasana kegelapan dengan berjalan melalui ruangan gelap minim cahaya,” tulis panitia.
Disutradarai oleh Yuda Wira Jaya, mahasiswa Teater ISI Yogyakarta, pementasan ini berfokus pada pengalaman batin mereka yang kerap dianggap tak terlihat dalam masyarakat. Menurut Yuda, teater ini bertujuan menyentuh empati.
“Ruang Tunggu kali ini ditampilkan untuk mengajak penonton sejenak untuk menyelami dunia orang yang tidak bisa melihat,” ujar Yuda Wira Jaya.
Baca juga:
Comeback Gemilang, Jonatan Menangi Korea Open Pasca Cedera
Ada tiga pemeran utama yang tampil kuat di atas panggung, memperlihatkan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk menghadirkan seni yang menggugah.
Festival Minikita sendiri kini memasuki tahun ke-2 penyelenggaraan. Setiap tahunnya, kelompok teater yang lolos seleksi akan mengikuti inkubasi selama satu bulan sebelum tampil di hadapan publik.
Setelah pertunjukan, seniman Teater Braille berdialog langsung dengan penonton untuk membagi pengalaman dan membongkar stigma yang selama ini melekat pada kaum disabilitas.
Unggahan akun Instagram resmi @inkubasiteateryk menuliskan, “Dunia yang tidak jelas membawa seorang pria muda ke dalam rentetan pertemuan tidak terduga...”—sebuah metafora yang merepresentasikan kegelisahan dalam lakon yang ditampilkan.
Baca juga:
Operasi Hidung: Estetika atau Kesehatan?
"Bayangkan masuk ke sebuah ruangan gelap gulita, tanpa cahaya, tanpa arah, lalu Anda diminta berjalan. Di ruangan itu, suara-suara mulai terdengar, dan perlahan Anda disadarkan: beginilah dunia bagi sebagian orang. Inilah “Ruang Tunggu”, pentas teater eksperimental dari seniman tunanetra di Festival Minikita 2025."
#TeaterBraille #FestivalMinikita2025 #Disabilitas #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia