Integrated Farming, Solusi Pertanian Masa Depan yang Terlupakan

GalaPos ID, Sulawesi Selatan.
Dalam kegiatan studi ke Malino, bukan hanya soal sayuran yang dipelajari oleh para petani Kecamatan Lau. Mereka juga dikenalkan pada sistem Integrated Farming, sebuah pendekatan holistik dalam pertanian yang mengintegrasikan tanaman, ternak, perikanan, dan pengelolaan limbah dalam satu ekosistem yang saling mendukung.

Dari Limbah Jadi Rezeki: Pertanian Terpadu di Sulawesi Selatan

"Mengapa petani kecil masih miskin, meski bekerja keras sepanjang tahun? Jawabannya bisa jadi karena sistem yang terfragmentasi. Melalui pendekatan pertanian terpadu, para petani bisa lepas dari jerat ketergantungan dan mulai membangun ekosistem pertanian berkelanjutan—dari kotoran ternak hingga kolam ikan, semuanya bisa menjadi rezeki."

Baca juga:

Gala Poin:
1. Sistem Integrated Farming mengintegrasikan ternak, tanaman, dan perikanan dalam satu ekosistem berkelanjutan.
2. Petani Kecamatan Lau mulai diperkenalkan konsep ini, namun masih menghadapi banyak kendala teknis dan kebijakan.
3. Integrated Farming berpotensi besar bagi ketahanan pangan, terutama di lahan sempit dan rumah tangga.


Konsep ini bukan hal baru. Namun di banyak daerah, termasuk Lau, penerapannya masih terbatas.

Integrated farming memaksimalkan penggunaan sumber daya lokal: kotoran ternak menjadi pupuk tanaman, air kolam ikan digunakan untuk menyiram, dan limbah organik diubah jadi kompos atau biogas.

Dengan cara ini, petani bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, menghemat air, dan meningkatkan produksi pangan di lahan sempit.

Baca juga:
Perjalanan Dramatis Timnas Futsal Indonesia di Four Nations 2025

Tapi realita di lapangan tidak sesederhana teori.
Sistem pertanian terpadu membutuhkan pelatihan, fasilitas pendukung, dan keberpihakan kebijakan. Tanpa dukungan dari pemda dan kementerian terkait, petani hanya bisa melihat konsep ini sebagai wacana ideal.

“Kami ingin mempelajari lebih banyak soal pertanian terpadu, apalagi untuk skala rumah tangga. Tapi masih banyak kendala teknis dan akses teknologi,” kata salah satu penyuluh yang ikut mendampingi kegiatan.

Sementara itu, negara-negara maju telah menjadikan sistem ini sebagai basis pertanian urban dan ketahanan pangan rumah tangga.

Ketahanan Pangan Lewat Kolam, Ternak, dan Kompos

Mengapa Indonesia—yang punya ribuan desa dan lahan produktif—masih tertinggal dalam implementasinya?

 


Baca juga:
Miris! Kasus Kekerasan Seksual Sahinge Tinggi

"Mengapa petani kecil masih miskin, meski bekerja keras sepanjang tahun? Jawabannya bisa jadi karena sistem yang terfragmentasi.
Di tengah kemelut pertanian monokultur, sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming muncul sebagai solusi yang efisien dan berkelanjutan. Namun, apakah kebijakan publik dan dukungan infrastruktur sudah siap menampung potensi besar ini?"

#IntegratedFarming #Pertanian #KetahananPangan #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال