Juliana Meninggal, Menhut: Sistem Pendakian Dievaluasi

GalaPos ID, Jakarta.
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, menyatakan bahwa seluruh prosedur standar operasional pendakian Gunung Rinjani akan dievaluasi secara menyeluruh. Hal ini menyusul kematian tragis pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang terjatuh saat mendaki.

 

Menhut: SOP Pendakian Rinjani Akan Dievaluasi Total

“Tragedi tak hanya menyisakan duka, tetapi juga panggilan untuk berubah. Pemerintah pusat kini bergerak cepat untuk merombak sistem pendakian.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Kemenhut dan Basarnas evaluasi SOP pendakian Rinjani usai tragedi Juliana.
2. Papan penanda, posko darurat, dan pelacak digital masuk dalam rencana perbaikan.
3. Kementerian akan tingkatkan sertifikasi pemandu dan klasifikasi bahaya gunung.

 

“Pak Prabowo Subianto selalu mengatakan pemerintah tidak boleh antikritik. Jadi dengan kejadian ini kami akan mengevaluasi secara total prosedur pengamanan,” kata Raja Juli seusai pertemuan di Kantor Basarnas, Senin, 30 Juni 2025.

Raja Juli menyebut banyak masukan diterima.

Baca juga:
Kasus Palmerah, Cermin Urgensi Edukasi Seksual dan Psikososial

Di antaranya pemasangan papan penanda lebih merata, penempatan posko lebih dekat, serta pengadaan perangkat pelacak seperti RFID atau Emergency Locator Transmitter (ELT).

“Ada yang mengatakan sign board mesti perlu disimpan di beberapa tempat, termasuk ide ada RFID atau ELT yang dipasangkan di gelang,” jelasnya.

Kementerian Kehutanan juga akan memperketat sertifikasi pemandu dan mengklasifikasikan tingkat bahaya pendakian di seluruh gunung di Indonesia.

 

Menhut: Gunung Perlu Klasifikasi Bahaya

Baca juga:
Mualem Pimpin Doa Bersama, Empat Pulau Resmi Milik Aceh Lagi

“Kementerian Kehutanan dan Basarnas segera mengevaluasi ulang seluruh prosedur pendakian Gunung Rinjani pasca insiden tewasnya Juliana Marins. Sertifikasi pemandu hingga alat pelacak jadi sorotan utama."

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #EvaluasiRinjani #SOPPendakian #RFIDDarurat