Jersey Merah dan Air Mata, Pemakaman Diogo Jota Getarkan Dunia
GalaPos ID, Portugal.
Upacara pemakaman digelar Sabtu pagi, 5 Juli 2025, waktu setempat. Peti jenazah Jota dan Silva diangkat masuk ke gereja oleh sahabat dekat dan rekan satu tim dari berbagai klub. Salah satunya Ruben Neves, gelandang Al Hilal, yang baru tiba setelah berlaga di semifinal Piala Dunia Antarklub.
![]() |
Foto: hellorayo |
“Prosesi pemakaman Diogo Jota di Gondomar, Portugal, bukan hanya seremoni keagamaan—tetapi momen penuh emosi yang menyatukan bintang-bintang sepakbola dan masyarakat. Karangan bunga berbentuk jersey dan air mata rekan setim menjadi simbol duka mendalam bagi dunia olahraga.”
Baca juga:
- Aksi Tukang Becak Viral, Jalanan Batu Bara Jadi Sorotan
- Haru di Gondomar, Ave Maria Iringi Perjalanan Terakhir Diogo Jota
- Dari Hari Bahagia ke Tragedi, Diogo Jota dan Rute
Gala Poin:
1. Pemakaman Diogo Jota dan Andre Silva digelar secara tertutup namun penuh penghormatan publik di Gondomar.
2. Tokoh-tokoh besar sepakbola seperti Ruben Neves, Virgil van Dijk, dan Andy Robertson hadir dan turut memikul peti jenazah.
3. Ribuan suporter tumpah ruah di luar gereja, menunjukkan besarnya cinta publik terhadap Jota.
Neves tampak menahan tangis saat memikul peti rekannya, sembari ditemani barisan pemain Liverpool, termasuk kapten Virgil van Dijk dan Andy Robertson.
Usai misa singkat, jenazah keduanya diiringi menuju tempat peristirahatan terakhir, tak jauh dari gereja.
Simbol duka paling mengharukan datang saat Van Dijk dan Robertson membawa dua karangan bunga berbentuk kaus merah—nomor 20 untuk Diogo Jota dan 30 untuk Andre Silva—dan meletakkannya di atas dua gundukan tanah merah yang masih basah.
Baca juga:Di antara pelayat, terlihat juga wajah-wajah familiar dari dunia sepakbola: perwakilan FC Porto, Wolverhampton Wanderers, hingga klub Penafiel yang terakhir dibela Silva. Meski bersifat tertutup, masyarakat tetap diberi ruang untuk mengikuti prosesi melalui pengeras suara yang dipasang di pelataran gereja.
Penyandang Disabilitas Meriahkan HUT Jakarta ke-498
Sejumlah fans mengenakan kostum Liverpool dan Portugal, sementara lainnya hanya memegang syal dan meneteskan air mata.
Banyak di antaranya menyanyikan yel-yel yang biasa dinyanyikan untuk Jota di Anfield. Dalam diam, suasana justru terasa lebih pilu—penuh kenangan, penuh kehilangan.
![]() |
Foto: skynews |
Menurut juru bicara keluarga, rencana awal Jota dan Silva adalah menyeberang ke Inggris dari pelabuhan Santander.
Mereka berniat kembali ke Liverpool setelah cuti pendek usai pernikahan Jota. Namun, takdir berbicara lain.
Baca juga:Prosesi pemakaman ini tidak hanya mencerminkan duka keluarga dan rekan, tetapi juga menjadi saksi betapa luasnya pengaruh Jota.
Proyek Digitalisasi SPBU Rp 3 T Disorot, KPPU Selidiki Pertamina
Dari stadion ke altar, dari Portugal hingga Inggris, dunia menyatu dalam kehilangan yang tak tergantikan.
Nantikan artikel berikutnya, yang akan fokus pada warisan Diogo Jota di dunia esports dan inspirasi lintas bidang yang ia tinggalkan pasca kepergian tragis?
Baca juga:
IPSI Kalsel Resmi Dilantik, Fokus Bangun Padepokan
“Bendera Portugal setengah tiang berkibar pelan di halaman Igreja de Matriz, Gondomar. Di dalamnya, prosesi pemakaman Diogo Jota dan adiknya, Andre Silva, berlangsung dalam suasana khidmat. Di luar gereja, ribuan orang berdiri terdiam, menyimak doa dan nyanyian “Ave Maria” yang diperdengarkan lewat pengeras suara. Mereka tidak hanya kehilangan pesepakbola idola, tetapi juga sosok yang dicintai lintas klub dan bangsa.”
#DiogoJota #BeritaDukaSepakbola #Liverpool #PortugalMourns #JotaForever #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
Punya informasi menarik, klarifikasi, atau ingin bekerja sama dengan kami? Kami terbuka untuk hak jawab, kolaborasi, dan masukan. Hubungi redaksi melalui chat ke WhatsApp 0822-7777-2948.