212 Merek Beras Diduga Oplosan, Kerugian Mencapai Triliunan
GalaPos ID, Jakarta.
Skandal beras oplosan terus meluas. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkap 212 merek beras yang tidak memenuhi standar mutu.
Dugaan manipulasi berat kemasan dan komposisi menimbulkan kerugian besar bagi konsumen.
“Dari kemasan tidak sesuai berat hingga label menyesatkan, skandal beras oplosan bukan lagi isu lokal."
Baca juga:
- Lamongan, Awal Terbongkarnya Dugaan Beras Oplosan Nasional
- Sketsa KN, Persahabatan Bang Banteng dan Bang Ibab
- Kisah Pahit Trading, PWK Bongkar Titik Terendah Ello–Gofar
Gala Poin:
1. Kementan dan Satgas Pangan menginvestigasi 212 merek beras tidak sesuai mutu.
2. Dugaan manipulasi kuantitas dan kualitas beras timbulkan kerugian hingga Rp99 triliun.
3. Empat produsen besar telah dipanggil dan diperiksa oleh Satgas Pangan Mabes Polri.
“Semuanya ini yang 212 merek, kami sudah kirim langsung ke Pak Kapolri, kemudian Satgas Pangan dan Pak Jaksa Agung. Mudah-mudahan ini diproses cepat,” kata Amran, pada Kamis, 17 Juli 2025.
Menurutnya, produk berlabel 5 kilogram ternyata hanya berisi 4,5 kilogram.
Harga pun dinaikkan secara tidak wajar, antara Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram.
Baca juga:
Korban Asusila Oknum Pendeta Blitar Alami Trauma Berat
Jika dikalikan volume konsumsi nasional, kerugiannya bisa mencapai hampir Rp100 triliun per tahun.
Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Helfi Assegaf, membenarkan adanya proses pemeriksaan.
“Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” ujar Helfi, Senin, 14 Juli 2025.
Satgas Pangan Mabes Polri telah memanggil dan memeriksa empat produsen utama: Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).
Terbongkarnya 212 merek beras oplosan bukan sekadar skandal bisnis, melainkan cerminan mendalam dari budaya lemahnya akuntabilitas dalam sistem pangan nasional.
Angka potensi kerugian Rp100 triliun per tahun bukan hanya statistik—melainkan bukti nyata kegagalan perlindungan konsumen.
Langkah hukum yang diambil oleh pemerintah disambut sebagai respons awal, namun aktivis mendorong proses transparan, keterlibatan publik, dan reformasi struktural agar peristiwa serupa tak lagi berulang.
Baca juga:
KEK Singhasari Ditinjau Komisi VII DPR RI, Dapat Apa?!
“Kementan menemukan 212 merek beras tidak memenuhi standar mutu. Produsen besar dipanggil dan diperiksa, potensi kerugian nasional nyaris Rp100 triliun.”
#BerasBermasalah #KonsumenDirugikan #TransparansiPangan #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia