Iran Luluhlantakkan Markas Militer Israel, Yahav Minta Perang Usai
GalaPos ID, Tel Aviv.
Ketegangan antara Iran dan Israel terus memanas setelah rudal-rudal milik Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran menghantam sejumlah wilayah di Israel.
Kota Haifa di utara dan Beersheba di selatan dilaporkan mengalami dampak serangan paling signifikan.
“Deru sirene, langit menggelap, dan rudal-rudal menghantam kota-kota besar Israel. Di tengah kepanikan, seorang wali kota berseru, "Saya tidak suka perang." Apa yang sebenarnya terjadi?”
Baca juga:
- Adik Bahar bin Smith Korban Pencabulan, Dua Pelaku Diciduk Polisi
- Razia Pekat di Kos Gorontalo, Pol PP Amankan Pasangan Non-Suami Istri
- Kalah di Pengadilan, Indonesia Denda Google Rp 202,5 M Tetap Jalan
Gala Poin:
1. Iran meluncurkan lebih dari 30 rudal dan drone ke berbagai wilayah Israel, termasuk Haifa dan Yerusalem.
2. IRGC mengklaim telah menghancurkan fasilitas militer Israel sebagai bagian dari Operasi Janji Sejati III.
3. Wali Kota Haifa, Yona Yahav, meminta perang segera diakhiri setelah warganya menjadi korban serangan.
Media lokal Israel menyebutkan, total ada sekitar 39 rudal yang terdeteksi, dengan ledakan terdengar hingga Tel Aviv dan Yerusalem.
Serangan ini merupakan bagian dari lanjutan Operasi Janji Sejati III oleh IRGC, yang mengklaim telah menghancurkan fasilitas militer dan pusat intelijen Israel di wilayah Palestina yang diduduki.
Kota Haifa menjadi salah satu titik serangan. Wali Kota Haifa, Yona Yahav, menyatakan kekhawatirannya terhadap situasi yang berlangsung.
Baca juga:
HUT Jakarta ke-498, Biem Serukan Kembangkan Budaya Lokal
“Saya tidak suka perang,” ujar Yahav kepada CNN, Jumat, 20 Juni 2025.
Yahav mengungkapkan tidak ada korban jiwa di Haifa, namun 21 orang mengalami luka-luka. Tiga di antaranya mengalami luka serius akibat gempuran rudal.
Sementara itu, IRGC melalui juru bicara resminya menyebut fase ke-17 operasi ini sebagai salah satu serangan paling masif sejak konflik meningkat.
“Dunia harus bersiap untuk kejutan kami berikutnya,” ujar juru bicara IRGC, seperti dikutip dari presstv.ir.
Ia menambahkan bahwa operasi ini mendapat dukungan penuh dari rakyat Iran.
Rudal jarak jauh, rudal super berat, drone tempur, hingga drone bunuh diri digunakan dalam serangan ke pusat industri militer Israel, termasuk Pelabuhan Haifa dan kantor stasiun televisi Channel 14.
IRGC bahkan sempat mengeluarkan peringatan evakuasi sebelum melancarkan serangan ke kantor media pro-Israel tersebut.
Baca juga:
Buka Harga IPO, CDIA Jadi Emiten Ketiga Prajogo Pangestu
Rekaman video amatir menunjukkan kepulan asap tebal di sekitar pelabuhan Haifa sesaat setelah serangan.
Banyak kota di wilayah utara Israel kini tampak kosong. Warga, pemukim ilegal, dan pejabat pemerintahan dikabarkan memilih berlindung di bunker bawah tanah.
Salah satu senjata Iran yang menjadi sorotan adalah drone tempur Shahid-136 yang disebut berhasil menghindari radar Iron Dome Israel.
Baca juga:
Selain BRICS, Ini Pembicaran Prabowo dan Putin
Keberhasilan drone ini menambah tekanan terhadap sistem pertahanan udara Israel yang dianggap gagal menyaring sebagian besar serangan.
Di sisi diplomatik, Menteri Luar Negeri Iran dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Eropa di Jenewa untuk membahas situasi yang semakin memburuk.
Namun, Iran menegaskan tidak akan membuka jalur negosiasi selama serangan Israel dan dukungan Amerika Serikat masih berlanjut.
Baca juga:
Saham Merah Massal, IHSG Terkapar di Tengah Ketegangan Global
Militer Israel melalui akun X menyampaikan bahwa sistem pertahanan udara masih berupaya mencegat rudal dan meminta seluruh warga tetap berada di zona perlindungan. Sirene peringatan terdengar di hampir seluruh wilayah Israel.
Luciano Zaccara, profesor politik Timur Tengah di Universitas Qatar, menyatakan bahwa waktu negara-negara Eropa untuk memberi tekanan terhadap Iran sangat terbatas.
“Ini memberi (mereka) waktu yang sangat singkat, daya ungkit … untuk melakukan sesuatu,” ujar Zaccara kepada Al Jazeera.
Baca juga:
Duduk di Teras, Warga Batu Bara Ditembak OTK
“Rentetan rudal Iran mengguncang Israel, menghantam Haifa hingga Yerusalem. Wali Kota Haifa, Yona Yahav, angkat suara dan meminta perang segera dihentikan. Sementara IRGC Iran mengklaim sukses melumpuhkan markas militer dan intelijen Israel.”
#KonflikIranIsrael #OperasiJanjiSejati #HaifaUnderAttack #MiddleEastCrisis #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia