Saham Merah Massal, IHSG Terkapar di Tengah Ketegangan Global
GalaPos ID, Jakarta.
Pasar modal Indonesia kembali dihantam badai. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam pada Kamis, 19 Juni 2025, turun 139,15 poin atau 1,96 persen ke posisi 6.968,64.
Sebanyak 571 saham melemah, hanya 92 saham menguat, dan 139 saham stagnan.
![]() |
Foto ilustrasi |
“IHSG anjlok hampir 2 persen di tengah meningkatnya konflik Israel-Iran. Sebanyak 571 saham rontok, termasuk saham perbankan besar. Apa penyebabnya dan bagaimana pasar merespons?”
Baca juga:
- Duduk di Teras, Warga Batu Bara Ditembak OTK
- Respon Kilat Call Center 110, Satresnarkoba Batu Bara Ternyata Zonk
- Modus Penipuan Love Scamming, Wanita Tipu Staf Media Presiden
Gala Poin:
1. IHSG jatuh 1,96 persen ke level 6.968,64 akibat ketegangan konflik Israel-Iran dan potensi keterlibatan AS.
2. Sebanyak 571 saham terkoreksi, dengan sektor barang baku, transportasi, dan energi menjadi yang paling terpukul.
3. Bank Indonesia dan The Fed mempertahankan suku bunga, tetapi investor tetap cemas akibat ketidakpastian global.
Perdagangan diwarnai tekanan jual besar-besaran seiring ketegangan geopolitik yang kian meningkat di Timur Tengah.
Konflik antara Israel dan Iran memicu kepanikan pasar, diperparah oleh sinyal keterlibatan militer Amerika Serikat.
“IHSG dan bursa regional Asia bergerak melemah seiring sikap kegelisahan pelaku pasar diguncang oleh meningkatnya konflik antara Israel dan Iran,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, di Jakarta, Kamis, 19 Juni 2025.
Baca juga:
595 CPNS Kendal Terima SK, Tenaga Teknis Dominasi Formasi
Menurut laporan Bloomberg yang dikutip Reuters, Amerika Serikat tengah mempersiapkan potensi serangan terhadap Iran dalam beberapa hari ke depan.
Presiden AS Donald Trump menyatakan, “Mungkin saya akan melakukannya. Mungkin juga tidak. Maksud saya, tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan,” ketika ditanya mengenai keputusan akhir terkait konflik tersebut.
Situasi ini membuat investor global berhati-hati, terutama di pasar negara berkembang. Tidak terkecuali di Indonesia.
Semua Sektor Merah, Bank-Bank Besar Ikut Tertekan
IHSG sebenarnya sudah menunjukkan sinyal negatif sejak pembukaan. Pada pukul 09.43 WIB, IHSG tercatat turun 1,12 persen ke level 7.028.
Saham-saham perbankan besar seperti BBCA, BBRI, BMRI, hingga BBNI turut terseret koreksi.
Sektor yang mengalami koreksi terdalam adalah barang baku yang turun 3,98 persen. Diikuti sektor transportasi & logistik (–3,58 persen) dan energi (–1,74 persen).
Baca juga:
Ngaku Pilot Emirates, Staf Media Presiden Korban Love Scamming
Pandangan Analis dan Tekanan Teknis
Phintraco Sekuritas sebelumnya memprediksi IHSG bergerak konsolidatif di kisaran 7.000–7.200. Namun IHSG justru terus menurun hingga menyentuh level support teknikal.
“Secara teknikal, indikator Stochastic RSI berada di area oversold, namun indikator MACD cenderung mendatar. Bollinger bands menyempit yang mengindikasikan pasar menunggu sentimen baru untuk naik atau melanjutkan koreksi,” tulis Phintraco Sekuritas dalam riset harian.
Baca juga:
Terungkap! Jenazah di Rel Kereta Pejabat Pemkab Batu Bara
BI Rate dan Suku Bunga The Fed
Dari sisi kebijakan moneter, Bank Indonesia tetap mempertahankan BI Rate di level 5,5 persen. Keputusan ini dianggap sesuai dengan inflasi yang terkendali dan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Sementara itu, The Fed juga mempertahankan suku bunga acuan di level 4,25–4,50 persen.
Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan kekhawatirannya terhadap inflasi akibat kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Baca juga:
Bus Penuh Penumpang Terjun ke Parit, Kecelakaan di Pecalungan
“IHSG Tergelincir, Saham Rontok Berjemaah! Kegelisahan global menyeret pasar modal Indonesia ke zona merah. Ketegangan geopolitik membuat para investor menarik diri—apa yang sebenarnya terjadi?”
#IHSG2025 #PasarModalIndonesia #EkonomiGlobal #KonflikGeopolitik #InvestasiBijak #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia