Ambisi Garam Dunia Gagal, Tambak IDK di Malaka Mandek
GalaPos ID, NTT.
Lahan tambak garam seluas 400 hektare di Desa Weoe, Kecamatan Wewiku, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, kini terbengkalai. PT Inti Daya Kencana (IDK), anak perusahaan Rodamas Group yang mengelola lahan tersebut sejak 2017, mendadak menghentikan produksi garam meski baru saja memperpanjang kontrak lahan selama 20 tahun pada 2024.
“Ambisi besar PT Inti Daya Kencana mengubah Malaka jadi sentra garam industri berkelas dunia kini tinggal cerita. Tambak 400 hektare terbengkalai, peralatan ditarik, produksi berhenti.”
Baca juga:
Gala Poin:
1. PT IDK menghentikan operasi tambak garam di Malaka meski kontrak baru saja diperpanjang hingga 2044.
2. Penggantian tenaga ahli dengan pekerja lokal tanpa pelatihan menjadi pemicu turunnya produksi dan penarikan seluruh peralatan.
3. Tambak seluas 400 hektare kini dibiarkan kosong dan tak lagi memberi manfaat bagi warga.
“Awalnya semua berjalan baik dan tidak ada masalah, baik dengan warga maupun dengan pemerintah daerah. Perusahaan bekerja dengan aman hingga menghasilkan garam dengan kualitas baik dan dapat dikirim keluar. Yang kami ketahui saat produksi awal hingga tahun 2024 itu hasilnya bagus bahkan berlimpah, tetapi masuk tahun ke-5 itu sudah mulai menurun tanpa ada masalah dan tiba-tiba tidak produksi,” ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malaka, Yan Tae Seran, Selasa, 27 Mei 2025.
Menurutnya, pascaperpanjangan kontrak, perusahaan mulai mengganti tenaga kerja ahli dengan pekerja lokal yang tidak memiliki keterampilan teknis dalam pengelolaan garam. Kondisi ini memicu gangguan produksi hingga akhirnya terhenti.
“Setelah perpanjangan kontrak pada tahun 2024, perusahaan itu mulai mengganti pekerja utama dengan pekerja lokal yang secara teknis tidak memahami pekerjaan tersebut. Hal ini mengakibatkan produksi mulai terganggu dan akhirnya semua dihentikan oleh perusahaan,” jelas Yan Tae Seran.
Baca juga:
Buatan Lokal, Iran Luncurkan Tiga Drone Tempur Canggih
Seluruh peralatan penting mulai dari mesin pembangkit hingga pompa distribusi juga telah dikeluarkan dari area tambak.
“Semua mesin mulai dari mesin pembangkit dan mesin pompa distribusi sudah diangkut keluar dari lokasi. Bahkan petugas penjaga gudang saja sudah dihentikan semua, jadi tidak ada lagi pegawai atau pekerja dari perusahaan di lokasi tambak,” tambah Yan.
Kini, tambak tersebut dibiarkan kosong, tanpa penjagaan, dan berisiko menjadi lahan mati meski kontraknya masih berlaku hingga 2044.
“Sekarang sudah ditinggal oleh perusahaan sementara lahan itu mereka kontrak selama 20 tahun dan baru diperpanjang tahun 2024 lalu, maka tentu lahan tambak ini akan mubazir kalau tidak dikelola,” ujarnya.
Mengenal Lebih Dekat PT Inti Daya Kencana (IDK)
PT Inti Daya Kencana (IDK) didirikan pada 2014 sebagai anak perusahaan Rodamas Group.
![]() |
Foto: IG lifeatrodamas |
Perusahaan ini fokus pada industri pengolahan dan ekstraksi garam di Malaka, Nusa Tenggara Timur.
IDK memiliki visi “Membangun Bisnis Garam Industri Berkelas Dunia di Indonesia” dan misi “Untuk meningkatkan kualitas garam di Indonesia sesuai dengan standar internasional.”
IDK sempat menargetkan produksi hingga 700.000 metrik ton per tahun dengan pengelolaan hingga 2.500 hektare lahan potensial.
Baca juga:
Bursa Bergairah, Lima Emiten Melesat Tajam
Hal ini diungkapkan General Manager Operasional IDK, Johanes Tarigan, kepada wartawan di Betun pada 28 Maret 2019.
“Untuk sisa lahan lainnya masih dalam proses pengurusan izin lingkungan, ketika semuanya sudah selesai dan mulai berjalan maka kami akan kejar target produksi ini,” ucap Johanes saat itu, dikutip dari Antaranews.
Siapa di Balik Rodamas Group?
Rodamas Group merupakan konglomerasi asal Indonesia yang bergerak di berbagai sektor, termasuk logistik dan manufaktur.
Baca juga:
QRIS Bisa Digunakan di Jepang, Siap Menyusul Tiongkok
Perusahaan ini didirikan oleh Tan Siong Kie pada 1953 sebagai perusahaan perdagangan. Saat ini, kepemimpinan dipegang oleh generasi ketiga keluarga Tanuwidjaja.
Christopher Tanuwidjaja, Chairman Rodamas Group
Anthony Muki Tan, cucu pendiri, menjabat Presiden Direktur
Keluarga lain yang terlibat: Iskandar Tanuwidjaja, Ishak Sumarno, dan Tan Koh Young
Perusahaan logistik milik Rodamas: PT Tumbakmas Niagasakti
Rodamas menaungi berbagai anak perusahaan, termasuk PT Inti Daya Kencana, PT Rodamas Inti Internasional, dan PT Rodamas Inti Teknika.
Baca juga:
Enam Admin Grup "Fantasi Sedarah" Diamankan, Satu Buron
“Dengan visi membangun bisnis garam berkelas dunia, PT Inti Daya Kencana menjejakkan kaki di Malaka, NTT, sejak 2017. Namun tujuh tahun berselang, tambak garam 400 hektare dibiarkan kosong, mesin ditarik, dan kontrak 20 tahun seakan tak bermakna.”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #TambakGaramNTT #RodamasGroup #IndustriMangkrak