Kemen PPPA dan PBNU Tingkatkan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan
GalaPos ID, Jakarta.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, baru-baru ini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperkuat sinergitas dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Penandatanganan tersebut berlangsung pada Rabu, 5 Februari 2025, dalam rangka pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU.
Gala Poin:- MoU yang ditandatangani oleh Menteri PPPA dan Gus Yahya bertujuan memperkuat sinergitas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, terutama di tingkat desa.
- Kerja sama ini melibatkan lembaga-lembaga dan Badan Otonom di bawah PBNU, seperti NU Care-LAZISNU dan Muslimat NU, untuk meningkatkan akses terhadap pendidikan dan kesejahteraan bagi perempuan dan anak-anak.
- Gus Yahya menegaskan pentingnya Munas dan Konbes NU 2025 sebagai momentum untuk konsolidasi organisasi dan perkuat langkah strategis dalam mencapai cita-cita Nahdlatul Ulama.
Baca juga:
Terdakwa Kasus Fraud BSI Bengkulu Akui Perbuatan, Nasabah Rugi Rp 8 M
Menurut Menteri PPPA, kolaborasi ini sangat penting untuk mempercepat program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang lebih inklusif.
"Kerja sama ini menghubungkan kami dengan lembaga-lembaga di PBNU, seperti NU Care-LAZISNU dan Muslimat NU. Fokus utama kami adalah memperkuat pemberdayaan perempuan dan meningkatkan perlindungan anak, terutama di tingkat desa, agar mereka memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan kesejahteraan," jelas Arifah Fauzi.
Baca juga:
Melalui MoU ini, kedua belah pihak berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi, efektivitas, dan sinergi dalam melaksanakan program-program yang mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Menteri PPPA berharap, dengan adanya kerja sama ini, upaya perlindungan dan pemberdayaan terhadap perempuan dan anak akan semakin optimal dan berdampak luas, khususnya di wilayah pedesaan.
Sementara itu, Gus Yahya dalam kesempatan yang sama juga menegaskan pentingnya Munas dan Konbes NU 2025 sebagai momentum untuk memperkokoh konsolidasi organisasi.
Baca juga:
KIP Kuliah 2025 Resmi Dibuka, Begini Cara Daftarnya
Gus Yahya menyampaikan bahwa dalam acara tersebut, berbagai isu strategis akan dibahas, termasuk terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, untuk memastikan langkah-langkah yang lebih solid dalam mencapai tujuan besar Nahdlatul Ulama ke depan.
"Semua pengurus, aktivis, dan kader NU diharapkan bekerja keras demi mencapai cita-cita besar Nahdlatul Ulama. Munas dan Konbes kali ini akan menjadi landasan untuk konsolidasi yang lebih kuat agar tidak ada hambatan dalam meraih tujuan besar kita," ujar Gus Yahya.
Baca juga:
MK Tolak Sengketa Pilkada Bulukumba, Dimenangkan Pasangan Ini
Kerja sama antara Kementerian PPPA dan PBNU ini diyakini akan membawa dampak positif dalam mempercepat pencapaian tujuan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang lebih merata dan optimal di seluruh Indonesia.
"Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, dan Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, menandatangani MoU yang bertujuan untuk memperkuat sinergitas dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Kolaborasi ini melibatkan berbagai lembaga dan badan otonom di bawah PBNU, dengan fokus pada pemberdayaan perempuan di tingkat desa. Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesejahteraan, dan perlindungan yang layak bagi perempuan dan anak-anak."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #PemberdayaanPerempuan #PerlindunganAnak #PBNU