Ribuan Ikan Mati, Polres Batu Bara Selidiki Dugaan Limbah Pabrik Kelapa Sawit
GalaPos ID, Sumut.
Ribuan ikan mati mendadak di Sungai Desa Mangke Lama, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara. Peristiwa tersebut diduga akibat tercemarnya air sungai oleh limbah pabrik kelapa sawit.
"Ribuan ikan mati mendadak di Sungai Mangke Lama, Batu Bara, diduga akibat limbah pabrik kelapa sawit. Polisi bersama Dinas Lingkungan Hidup menyelidiki penyebabnya, sementara peternak ikan mengalami kerugian besar."
Insiden ini berdampak besar bagi kelompok budidaya ikan Teratai yang mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Saat ini, Tim Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polres Batu Bara sedang melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian ikan-ikan tersebut.
Baca juga:
Kanit Tipiter Polres Batu Bara, Iptu Doni Irawan, membenarkan adanya dugaan pencemaran yang mengakibatkan ribuan ikan mati.
"Kami telah melakukan pengecekan di lokasi dan mengambil sampel air bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan tim laboratorium. Hasil uji sampel diperkirakan akan keluar dalam 14 hari," ujar Doni pada Selasa, 7 Januari 2025.
Meskipun hasil laboratorium belum keluar, Doni menyebutkan adanya dugaan kuat bahwa limbah tersebut berasal dari pabrik kelapa sawit di wilayah Simalungun. Namun, hal ini masih memerlukan bukti lebih lanjut.
Sekretaris Kelompok Teratai, Ngatina, menjelaskan bahwa awalnya hanya ikan di sungai yang mati.
Banyak warga terlihat mengumpulkan ikan mati di sekitar sungai. Namun, keesokan harinya, ribuan ikan nila di keramba kelompok mereka juga ditemukan mati.
"Kami sangat terkejut saat menemukan 5.400 ekor ikan nila mati di keramba kami, dengan total berat sekitar 1.800 kilogram. Akibatnya, kami mengalami kerugian hingga Rp 70,4 juta," ujar Tina.
Ngatina berharap pemerintah dan pihak berwenang dapat segera mengungkap penyebab kematian ikan.
Jika terbukti berasal dari limbah pabrik kelapa sawit, ia meminta agar pihak perusahaan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami kelompok mereka.
Saat ini, masyarakat dan kelompok budidaya ikan menunggu hasil penyelidikan Polres Batu Bara dan laporan laboratorium terkait penyebab pasti insiden ini. Sementara itu, mereka meminta perhatian khusus dari pemerintah untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan.
Penulis: Taufiq BB