Dimakzulkan, Yoon Suk Yeol Ditangkap atas Tuduhan Pemberontakan

GalaPos ID, Seoul
Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, ditangkap oleh pihak berwenang hari ini atas tuduhan pemberontakan terkait deklarasi darurat militer yang dikeluarkan pada 3 Desember lalu. Penangkapan ini merupakan yang pertama bagi seorang presiden petahana di negara yang dikenal memiliki sejarah mengadili dan memenjarakan mantan pemimpin.

Dalam situasi penuh ketegangan, Yoon mengungkapkan kesedihannya dan mempertanyakan legalitas penangkapan tersebut.
X: @BRICSinfo

"Korea Selatan diguncang dengan penangkapan Presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol, atas tuduhan pemberontakan. Penangkapan pertama bagi seorang presiden petahana ini terjadi setelah berbulan-bulan Yoon bersembunyi di kediamannya."

Dilansir dari reuters, proses penangkapan Yoon dimulai dengan iring-iringan mobil yang terlihat meninggalkan kediamannya di lereng bukit. Yoon sebelumnya telah bersembunyi di tempat tersebut selama beberapa minggu, dilindungi oleh penghalang kawat berduri dan pasukan kecil keamanan pribadi.

Sebelumnya, lebih dari 3.000 personel polisi dan penyelidik antikorupsi berkumpul di lokasi untuk menangkap Yoon, yang sempat dihadang oleh kerumunan pendukungnya dan anggota Partai Kekuatan Rakyat yang memprotes upaya penahanan ini.

Baca juga:

Setelah penangkapan, Yoon tiba dengan iring-iringan mobil di kantor Badan Anti Korupsi yang memimpin penyelidikan di Gwacheon, pada Rabu pagi.

Pihak berwenang memiliki waktu 48 jam untuk menginterogasi Yoon, dan setelah itu mereka harus mengajukan surat perintah untuk menahannya hingga 20 hari atau membebaskannya.

Yoon sendiri menyatakan bahwa situasi penangkapannya sangat menyedihkan dan mempertanyakan legalitas proses tersebut.

Baca juga:
Polresta Sidoarjo Gagalkan Keberangkatan 22 PMI Ilegal, Enam Tersangka Ditangkap

Dalam sebuah pernyataan yang direkam dari kediamannya, Yoon menegaskan ia tidak ingin ada kekerasan dalam proses penahanannya.

"Saya memutuskan untuk menghadapi penyelidikan untuk mencegah pertumpahan darah," ujar Yoon.

Selama masa penahanan, Yoon akan ditempatkan di pusat penahanan Seoul, meskipun fasilitas tersebut terletak di Kota Uiwang, yang berjarak sekitar 22 kilometer dari Seoul.

Baca juga:
Liburan Tanpa Ribet, Ini Negara Bebas Visa Paspor RI 2025

Badan Investigasi Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) menyatakan bahwa Yoon akan menghabiskan waktunya di fasilitas penahanan ketika tidak sedang diinterogasi.

Penangkapan ini memperburuk ketegangan politik di Korea Selatan dan mencuri perhatian dunia internasional, yang melihat perkembangan ini dengan kekhawatiran atas stabilitas negara tersebut.