Dalam sebuah unggahan video penuh emosi, Motaz menyampaikan keputusannya menanggalkan rompi persnya — sementara, dikutip Jumat, 26 Januari 2024.
“This is the last time you see me with this heavy, sinky vest.” Kata-kata itu diucapkan Motaz Azaiza dalam sebuah video yang mengguncang publik dunia. Dengan rompi pers yang nyaris menjadi simbol perlawanan dan keteguhannya, jurnalis asal Gaza ini akhirnya menyerah pada situasi yang tak lagi memberinya ruang untuk bertahan — bahkan sekadar untuk hidup.Baca juga:
- Operasi Evakuasi Ponpes Al-Khoziny Resmi Berakhir
- Durian, Lezat Tapi Berisiko untuk Bayi dan Balita
- Daftar Crypto yang Bisa Ditukar ke Rupiah, Cara Aman Konversi
Gala Poin:
1. Motaz Azaiza dievakuasi dari Gaza setelah 109 hari meliput perang, dengan kondisi psikologis yang terguncang dan ancaman nyata terhadap keselamatannya.
2. Lebih dari 100 jurnalis Palestina tewas sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023, termasuk keluarga jurnalis Wael Dahdouh yang menjadi korban serangan udara Israel.
3. Rompi jurnalis ditanggalkan sementara, namun Motaz menegaskan niatnya untuk kembali membangun Gaza dan terus menyuarakan kisah rakyat Palestina.
"This is the last time you see me with this heavy, sinky vest. I decided to evacuate today, so I'm sorry but in syaa Allah hopefully soon comeback, build, and help to build Gaza again," ujar Motaz dalam video yang tersebar luas di berbagai platform media sosial.
Motaz bukan hanya seorang jurnalis. Ia adalah saksi hidup, pelapor, dan bagian dari komunitas yang menjadi korban. Sepanjang lebih dari tiga bulan perang, ia kerap melakukan siaran langsung, membagikan gambar dan cerita dari lapangan — tidak jarang dengan risiko nyawa.
Namun, seperti manusia pada umumnya, batas ketahanan pun akhirnya tiba. Motaz mengaku mengalami tekanan psikologis berat akibat kehilangan sahabat, keluarga, rekan jurnalis, dan sesama warga Gaza.
Keputusannya mengungsi mendapat simpati luas dari masyarakat dunia, terlebih dari komunitas jurnalis yang selama ini menyaksikan perjuangannya dari kejauhan.
Baca juga:
Baca juga:
Maxi Doge dan Pepenode Jadi Magnet Baru Investor Kripto
"Motaz Azaiza, jurnalis Palestina yang menjadi saksi hidup keganasan perang Gaza, memutuskan untuk mengungsi demi keselamatannya setelah lebih dari 100 hari melaporkan langsung dari medan perang. Keputusannya menyisakan duka mendalam di kalangan publik dan komunitas pers dunia."
.jpeg)
.jpeg)