GalaPos ID, Surabaya.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur berhasil mengungkap sindikat perampok bersenjata yang meresahkan sejumlah daerah di Jawa Timur. Dalam waktu singkat, para pelaku menjarah minimarket di empat kabupaten berbeda: Magetan, Nganjuk, Lamongan, dan Tuban.
"Ketika warga sedang bersiap menutup hari, sekelompok perampok bersenjata justru membuka aksinya. Dalam tempo empat hari, sindikat asal Jawa Barat ini mengguncang empat kabupaten di Jawa Timur. Aksi cepat, senjata rakitan, dan minimarket yang sepi menjadi kunci kejahatan mereka."
Baca juga:
- 10 Tipe Orang Tidak Cocok Berbisnis, Apakah Anda Termasuk diantaranya?!
- Tips Cerdas Menabung Bagi Pelajar Gen Z, Anti Boncos dan Tetap Gaya
- Awas Penipuan Ganti Barcode QRIS, Ini Cara Menghindari Modusnya
Gala Poin:
1. Polisi mengungkap sindikat perampok lintas provinsi yang beraksi di empat kabupaten Jawa Timur.
2. Dua pelaku ditangkap, dua masih DPO; salah satu pelaku perakit senjata api rakitan.
3. Modus: menyerang minimarket sepi menggunakan pen gun dan golok, hasil rampokan mencapai puluhan juta.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengungkapkan pengungkapan ini merupakan hasil kerja cepat dan kolaboratif antara tim Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim dengan jajaran Polres setempat.
“Kasus ini melibatkan empat laporan polisi di empat wilayah berbeda. Dua orang telah berhasil kami amankan, sementara dua lainnya masih dalam daftar pencarian orang (DPO),” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam konferensi pers, Kamis, 6 November 2025.
Aksi pertama terjadi pada 4 September 2025 di Jalan Raya Solo, Maospati, Kabupaten Magetan. Di hari yang sama, kelompok tersebut juga merampok minimarket di Desa Paron, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Dua hari berselang, mereka kembali beraksi di Lamongan dan Tuban.
Baca juga:
Tragedi Sibolga, Ujian Toleransi dan Fungsi Masjid sebagai Ruang Publik
Para pelaku menggunakan senjata api rakitan jenis pen gun dan dua bilah golok untuk mengancam pegawai, sebelum mengambil uang kasir, isi brankas, dan rokok dalam jumlah besar.
“Dalam satu hari mereka bisa beraksi di dua hingga tiga lokasi. Ini kelompok lintas provinsi, juga beraksi di Jawa Tengah,” tambah Jules.
Dua pelaku yang tertangkap berinisial SD alias Ameng (43), warga Cirebon, dan HK (34) asal Demak. Sementara dua lainnya, berinisial I dan T, masih buron. Barang bukti yang disita antara lain satu mobil, dua golok, dua tas, lakban merah, BPKB, dan senjata api rakitan.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menambahkan bahwa salah satu pelaku memiliki kemampuan merakit senjata api secara otodidak.
“Senjata pen gun itu dirakit sendiri oleh pelaku. Ia belajar secara otodidak dari rekan-rekannya sesama narapidana. Pelaku ini sudah empat kali keluar masuk lapas,” ungkap Jumhur.
Data menunjukkan, Jawa Timur menempati peringkat ketiga nasional dengan 10.086 unit minimarket dan swalayan pada tahun 2024. Namun, tingginya angka pertumbuhan itu ternyata tidak diimbangi dengan peningkatan sistem keamanan.
Kasus perampokan bersenjata yang baru-baru ini diungkap oleh Polda Jatim menunjukkan celah besar pada keamanan sektor ritel. Dalam empat hari, kelompok perampok lintas provinsi menjarah empat minimarket di Magetan, Nganjuk, Lamongan, dan Tuban.
Baca juga:
Wig, WhatsApp, dan Perampokan: Cara Sadis Bripda Waldi Tutupi Kejahatan
"Polisi Polda Jatim membongkar sindikat perampok minimarket bersenjata lintas provinsi. Aksi mereka menyasar toko sepi di empat kabupaten. Dua pelaku ditangkap, dua lainnya buron."
#Sindikat #Perampokan #Minimarket #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)