GalaPos ID, Cilacap.
Upaya pencarian korban longsor di Kecamatan Majenang memasuki fase intensif pada hari keempat. Tim SAR Gabungan memperkuat operasi dengan mengerahkan 21 ekskavator, 17 pompa air (alkon), dan 9 anjing pelacak (K-9) untuk mempercepat penemuan korban yang masih tertimbun material berat.
Cuaca dan tanah labil menjadi kendala terbesar tim di lapangan.
![]() |
| Foto: Istimewa |
"Puluhan alat berat sudah dikerahkan, sembilan anjing pelacak diturunkan, namun cuaca tak menentu terus membayangi operasi pencarian di Majenang."
Baca juga:
- Update Longsor Majenang, Dua Korban Ditemukan Tim SAR
- Strategi Jitu Susun Proposal PKM dari Alumni ISBI Aceh
- Jurus dan Tips Mengatur Keuangan Agar Tabunganmu Terus Bertambah
Gala Poin:
1. Tim SAR mengerahkan alat berat, alkon, dan unit K-9 untuk percepatan pencarian.
2. Area terdampak dibagi menjadi empat worksite prioritas untuk mempercepat akses.
3. Cuaca buruk dan tanah labil menjadi hambatan paling krusial di lapangan.
Langkah ini dipusatkan di Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukuhan, dua wilayah yang terdampak paling parah.
Menurut SAR Mission Coordinator (SMC), Muhamad Abdullah, fokus operasi dibagi menjadi empat sektor prioritas: Worksite A-1 dan A-2 di Cibuyut serta Worksite B-1 dan B-2 di Tarukuhan — masing-masing dengan enam korban dalam pencarian.
“Kami telah membagi area terdampak menjadi empat sektor prioritas. Pengerahan 21 ekskavator bertujuan untuk mempercepat pembukaan akses dan penyingkiran material, sementara unit K-9 dan alkon berfungsi maksimal dalam mendeteksi dan mengeringkan area yang diduga menjadi lokasi survivor,” jelas Abdullah, dalam keterangan yang diterima GalaPos ID, Minggu, 16 November 2025.
Baca juga:
Marak Fenomena Penipuan Modus Klik Video YouTube
Meski upaya teknis dilakukan secara masif, cuaca tetap menjadi ancaman terbesar. Hujan intens membuat tanah semakin labil dan berpotensi memicu longsor susulan.
Kondisi ini bukan hanya memperlambat proses pengerukan, tetapi juga meningkatkan risiko bagi seluruh personel di lapangan.
Dengan masih adanya korban yang belum ditemukan, pertanyaan kritis muncul mengenai seberapa cepat operasi bisa selesai sebelum cuaca memburuk kembali. Sementara itu, keluarga korban menunggu kabar di tengah ketidakpastian.
Pengerahan alat berat berskala besar menunjukkan bahwa operasi ini tidak hanya berfokus pada efisiensi, tetapi juga pada urgensi keselamatan warga. Namun, keberhasilan tetap bergantung pada koordinasi tim di lapangan dan kondisi alam yang sulit dikendalikan.
Sebelumnya, operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeubying, Kecamatan Majenang, kembali menemukan titik terang pada hari keempat. Setelah bekerja dalam kondisi medan terjal dan cuaca yang tidak menentu, Tim SAR gabungan berhasil menemukan dua korban dan dua potongan tubuh (body part) pada Minggu, 16 November 2025.
Penemuan pertama terjadi di Worksite A2 pukul 12.03 WIB atas nama Kasrinah (47). Disusul kemudian temuan jenazah Diah Ramadani (17) di Worksite A1 pukul 14.58 WIB, lalu body part di lokasi yang sama pukul 15.10 WIB.
“Di tengah upaya pencarian yang semakin intensif dan cuaca yang tak menentu, bagaimana menurut Anda langkah terbaik untuk mempercepat operasi penyelamatan korban longsor Majenang?
Tinggalkan pandangan Anda di kolom komentar.”
Baca juga:
Cara Efektif Meningkatkan Daya Ingat Anak, Orang Tua Wajib Tahu
"Operasi SAR longsor Majenang memasuki hari keempat dengan pengerahan besar-besaran alat berat, K-9, dan pembagian empat worksite prioritas. Cuaca dan tanah labil menjadi kendala terbesar tim di lapangan."
#SAR #Majenang #Cilacap #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia
.jpeg)
.jpeg)