GalaPos ID, Banjarbaru.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kalimantan Selatan menyebut ribuan pencari kerja berhasil mengisi lowongan kerja dalam gelaran job fair beberapa waktu lalu. Kegiatan ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran di wilayah tersebut.
“Di balik gemerlap job fair yang digelar Disnakertrans Kalsel, masih tersimpan pertanyaan besar: apakah ini benar-benar solusi bagi pengangguran atau sekadar etalase tanpa tindak lanjut?”
Baca juga:
- Pacar Channing Tatum, Inka Williams Soroti Banjir Bali
- Adnan Maulana/Indah Jamil Tembus 4 Besar Hong Kong Open 2025
- Sumur Bor Rp 1,3 M di Kupang Mangkrak, Kerugian Negara Menggunung
Gala Poin:
1. Disnakertrans Kalsel mengklaim ribuan lowongan telah diisi, namun belum ada data resmi soal jumlah penempatan.
2. Kartu pencari kerja diwajibkan sebagai syarat untuk mempermudah penyaluran tenaga kerja.
3. Belum jelas apakah job fair ini berdampak nyata pada penurunan angka pengangguran.
“Sebanyak 55 perusahaan dalam dan luar negeri berpartisipasi dengan menyediakan hampir 2.000 lowongan kerja,” ujar Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Disnakertrans Kalsel, Indah, dikutip Jumat, 13 September 2025.
Lowongan itu tersebar dalam berbagai sektor, mulai dari perkebunan hingga distribusi barang dan jasa.
Namun demikian, sejauh ini belum ada laporan resmi terkait jumlah pencari kerja yang benar-benar diterima bekerja.
“Untuk laporan penempatan, kita masih menunggu update resmi dari perusahaan yang ikut job fair,” ungkap Indah saat ditemui seusai kegiatan.
Baca juga:
IEE Series 2025, Revolusi Industri Hijau di Panggung Nasional
Disnakertrans juga mendorong seluruh pencari kerja untuk memiliki kartu pencari kerja yang diterbitkan oleh Disnaker kabupaten/kota. Kartu tersebut dinilai penting untuk memetakan latar belakang pendidikan, jumlah pencari kerja, dan bidang yang sesuai.
Namun pertanyaan penting muncul: apakah langkah ini cukup untuk menjawab masalah struktural ketenagakerjaan di Kalsel, terutama ketika data pengangguran dari lembaga berbeda masih simpang siur?
Pada tahun lalu, Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan Penempatan Produktivitas Tenaga Kerja (P4TK) Disnakertrans Provinsi Kalsel, Indah Fajarwati, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pengangguran ini terjadi meskipun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalsel mengalami sedikit penurunan, dari 4,31 persen pada Agustus 2023 menjadi 4,20 persen pada Agustus 2024.
Lebih rinci, komposisi angkatan kerja pada Agustus 2024 terdiri dari 2,13 juta penduduk yang bekerja dan 93 ribu penduduk yang masih menganggur. Pemprov Kalsel menyadari pentingnya upaya menekan angka pengangguran ini.
"Pemprov Kalsel berupaya menekan tingkat pengangguran, antara lain melaksanakan kegiatan pelatihan, magang dalam negeri, pameran bursa kerja, dan melaksanakan program perluasan kesempatan kerja di antaranya kegiatan tenaga kerja mandiri (TKM)," jelas Indah dalam keterangannya di Banjarmasin, Kamis, 15 Mei 2025.
Baca juga:
Pulang Tak Sampai, Arjuna Ditemukan Tewas di Sungai Anget
“Ribuan lowongan dibuka dalam job fair Kalimantan Selatan, namun belum ada kejelasan resmi mengenai jumlah penempatan kerja. Kartu pencari kerja diwajibkan, tapi efektifkah langkah ini menekan pengangguran?”
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #JobFairKalsel #PekerjaanUntukRakyat #TenagaKerjaKalsel