Antara Angka dan Realita: Siapa Peduli Nasib Pengangguran Kalsel?

GalaPos ID, Banjarbaru.
Angka pengangguran di Kalimantan Selatan menjadi perdebatan. Disnakertrans Kalsel melaporkan sebanyak 2,2 juta pengangguran pada Agustus 2024, sedangkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Februari 2025 mencatat hanya 85.000 pengangguran, atau setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,94%.

Disnakertrans vs BPS: Siapa Punya Data Pengangguran yang Sahih?

“Saat angka pengangguran jadi ladang klaim, publik bertanya-tanya: siapa yang sebenarnya tahu keadaan lapangan? Disnakertrans menyebut jutaan, BPS hanya puluhan ribu.”

Baca juga:

Gala Poin:
1. Disnakertrans Kalsel melaporkan 2,2 juta pengangguran, BPS hanya mencatat 85 ribu orang.
2. Perbedaan metode penghitungan dan sumber data menjadi akar perbedaan angka.
3. Kebijakan pelatihan dan job fair masih diragukan efektivitasnya dalam menyerap tenaga kerja secara optimal.


Perbedaan mencolok ini menimbulkan pertanyaan serius: bagaimana publik bisa percaya pada perencanaan ketenagakerjaan, jika data dasarnya saja belum selaras?

Pihak Disnakertrans mengklaim tingginya angka pengangguran disebabkan oleh ketidaksesuaian pelatihan dengan kebutuhan industri, keterbatasan lowongan kerja, serta hambatan akses bagi masyarakat dalam mengikuti pelatihan.

Tahun lalu, Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan Penempatan Produktivitas Tenaga Kerja (P4TK) Disnakertrans Provinsi Kalsel, Indah Fajarwati, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pengangguran ini terjadi meskipun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kalsel mengalami sedikit penurunan, dari 4,31 persen pada Agustus 2023 menjadi 4,20 persen pada Agustus 2024.

Baca juga:
Sumur Bor Rp 1,3 M di Kupang Mangkrak, Kerugian Negara Menggunung 


Lebih rinci, komposisi angkatan kerja pada Agustus 2024 terdiri dari 2,13 juta penduduk yang bekerja dan 93 ribu penduduk yang masih menganggur.

Pemprov Kalsel menyadari pentingnya upaya menekan angka pengangguran ini.

"Pemprov Kalsel berupaya menekan tingkat pengangguran, antara lain melaksanakan kegiatan pelatihan, magang dalam negeri, pameran bursa kerja, dan melaksanakan program perluasan kesempatan kerja di antaranya kegiatan tenaga kerja mandiri (TKM)," jelas Indah dalam keterangan tahun lalu di Banjarmasin, Kamis, 15 Mei 2025.

Namun data BPS justru menunjukkan angka yang jauh lebih kecil dan stabil.

Beda Data Pengangguran di Kalsel: Disnakertrans Klaim 2,2 Juta, BPS Hanya 85 Ribu

Perbedaan metode penghitungan dan cakupan data disinyalir menjadi penyebab utama ketidaksesuaian angka.

“Untuk laporan penempatan, kita masih menunggu update resmi dari perusahaan yang ikut job fair,” kata Indah, Kepala Bidang di Disnakertrans Kalsel, Jumat, 12 September 2025.

Lantas, apakah langkah yang dilakukan selama ini benar-benar efektif, atau justru hanya menyentuh permukaan dari persoalan yang jauh lebih kompleks?

 

Baca juga:
IEE Series 2025, Revolusi Industri Hijau di Panggung Nasional

"Perbedaan tajam antara data pengangguran Disnakertrans dan BPS Kalsel menimbulkan kekhawatiran soal akurasi perencanaan ketenagakerjaan. Benarkah pelatihan dan lowongan kerja yang ada sudah cukup tepat sasaran?"

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #PengangguranKalsel #DataTanpaSolusi #TransparansiKetenagakerjaan

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال