Ini 18 Saham dengan Dividen Tinggi 2025, ADRO Teratas 12 Persen
GalaPos ID, Jakarta.
CLSA merilis daftar 18 saham yang diperkirakan memberikan imbal hasil (yield) dividen lebih dari 5% pada 2025.
Saham ADRO menempati posisi teratas dengan yield mendekati 12%, diikuti oleh ITMG di atas 10% dan PTBA hampir 10%.
"CLSA merilis daftar 18 saham yang berpotensi memberikan dividen tinggi pada 2025, dengan ADRO memimpin dengan yield mendekati 12%. Sementara itu, investor Hong Kong menyoroti dampak penurunan BI Rate terhadap rupiah dan pasar saham. Bagaimana proyeksi ke depan? Simak ulasan berikut."
Saham unggulan lain dalam daftar ini meliputi UNTR, AKRA, dan BBRI yang masing-masing menawarkan yield di atas 8%.
Sementara itu, BTPS, DMAS, TLKM, dan BBNI berada di kisaran 7%, dengan PGAS sedikit lebih rendah.
Baca juga:
BMRI, SIDO, SMGR, dan INDF masih menawarkan sekitar 6%, sedangkan ASII, UNVR, dan BSDE berkisar di angka 5%.
Investor Hong Kong Skeptis terhadap BBRI
Dalam pertemuan CLSA dengan investor di Hong Kong, banyak yang penasaran dengan keputusan Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75%.
Gala Poin:
- CLSA merilis daftar 18 saham dengan yield dividen tinggi di 2025, dengan ADRO memimpin hampir 12%.
- Investor Hong Kong mempertanyakan penurunan BI Rate dan skeptis terhadap BBRI meskipun dividennya menarik.
- Saham konsumsi diminati, tetapi likuiditas pasar masih menjadi tantangan bagi investor.
Menurut CLSA, keputusan ini mempertimbangkan target inflasi 1,5-3,5% untuk periode 2024-2026 serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada semester II-2025.
“BI juga melihat rupiah bergerak sesuai dengan fundamentalnya,” tulis CLSA dalam riset yang dikutip Jumat, 31 Januari 2025.
Meski begitu, investor Hong Kong bersikap skeptis terhadap saham BBRI. Walaupun mengakui valuasi dan potensi dividen BBRI menarik, mereka juga mempertimbangkan agenda perubahan direksi bank BUMN tersebut pada Maret mendatang.
Saham Konsumsi Diminati, Likuiditas Masih Jadi Tantangan
Penurunan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi perhatian investor. Meskipun ada kekhawatiran, mereka melihat hal ini sebagai peluang membeli saham dengan harga murah.
Saham konsumsi menjadi favorit, tetapi likuiditas masih menjadi tantangan utama.
CLSA menilai, intervensi pemerintah sangat krusial tahun ini untuk meningkatkan likuiditas pasar, mendukung pemulihan sektor mass-market, dan menarik lebih banyak investasi asing langsung (FDI).
Di segmen saham dengan kapitalisasi menengah hingga besar, CLSA merekomendasikan BBCA, BMRI, TLKM, ICBP, dan AMRT dengan target harga masing-masing Rp 12.100, Rp 7.700, Rp 3.500, Rp 14.300, dan Rp 3.430.
#Investasi2025 #SahamDividen #EkonomiIndonesia