IHSG Anjlok 1,29 Persen, Investor Asing Jual Bersih Rp 397,7 M Pasca Libur Panjang
GalaPos ID, Jakarta.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan pada hari pertama perdagangan setelah libur panjang, Kamis, 30 Januari 2025. IHSG anjlok 1,29% atau 92,58 poin, berakhir di angka 7.073,48. Penurunan ini menunjukkan ketidakpastian pasar pasca libur panjang.
"Pada perdagangan saham hari pertama setelah libur panjang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun cukup signifikan, mencapai 1,29%. Penurunan ini dipicu oleh aksi jual bersih yang dilakukan investor asing, terutama pada saham-saham besar seperti Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Meskipun sebagian sektor tercatat menguat, kondisi pasar masih didominasi oleh penurunan yang cukup tajam di berbagai sektor."
Investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) yang cukup besar, mencapai Rp 397,7 miliar di seluruh pasar.
Di pasar reguler, aksi jual asing tercatat sebesar Rp 788,9 miliar.
Baca juga:
Dilansir dari stockbit, saham-saham dengan net sell terbesar berasal dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mengalami penurunan sebesar Rp 386,93 miliar, disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang tergerus Rp 114,39 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 49,01 miliar.
Gala Poin:
- IHSG turun 1,29% pada Kamis (30/1), didorong aksi jual besar oleh investor asing.
- Sektor barang baku dan properti mengalami penurunan terbesar, sedangkan sektor teknologi dan konsumsi primer tercatat menguat.
- Volume transaksi bursa tercatat mencapai Rp 12,07 triliun dengan 389 saham melemah.
Namun, ada beberapa saham yang justru mencatatkan net buy atau beli bersih terbesar oleh investor asing.
Baca juga:
BRICS: Kerja Sama Strategis, Indonesia Dukung Stabilitas Global bersama India
Di antaranya, PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) dengan Rp 100,85 miliar, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dengan Rp 78,98 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan Rp 60,52 miliar.
Sektor-sektor saham yang tergabung dalam LQ45 pun mengalami penurunan. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tercatat sebagai top loser dengan penurunan hingga 6,38%, diikuti oleh PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang melemah 5,88%, serta PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan penurunan 5,62%.
Baca juga:
KOMDIGI dan Bawaslu Perketat Penanganan Hoaks pada Sengketa Pilkada 2024
Sebaliknya, beberapa saham menunjukkan kenaikan, di antaranya PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang naik 2,21% dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang menguat 1,75%.
Dari sisi sektor, sembilan sektor tercatat mengalami penurunan, dengan sektor barang baku paling terpangkas, turun hingga 2,55%.
Sektor properti dan real estat juga mencatatkan penurunan signifikan sebesar 1,61%, sementara sektor infrastruktur turun 1,32%. Sektor keuangan dan sektor energi masing-masing merosot 0,46% dan 0,31%.
Baca juga:
Potensi Baru Warga, Wisata Anggur di Desa Ketare Lombok Tengah
Namun, ada sektor yang berhasil mencatatkan penguatan meski IHSG bergerak turun. Sektor teknologi mencatatkan kenaikan 1,06%, sedangkan sektor barang konsumsi primer menguat tipis sebesar 0,12%.
Selama lima hari perdagangan terakhir, IHSG tercatat turun 1,36%. Sejak awal tahun, IHSG mencatatkan penurunan tipis sebesar 0,09%. Pada perdagangan Kamis (30/1), volume transaksi bursa tercatat mencapai 18,46 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 12,07 triliun.
Sebanyak 389 saham melemah, sementara 206 saham menguat dan 213 saham stagnan.
#IHSG2025 #SahamIndonesia #PasarModal