Miris! Jembatan Darurat Putus, Pelajar di Pringsewu Terpaksa Sebrangi Sungai dengan Rakit
GalaPos ID, Lampung.
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pringsewu, Lampung pada Jumat, 19 Januari 2025, kemarin menimbulkan bencana di beberapa wilayah. Salah satunya di Pekon Madaraya, Kecamatan Pagelaran Utara. Jembatan darurat yang menjadi akses utama warga untuk menuju Pekon Sumber Bandung putus akibat Sungai Way Waya meluap.
"Jembatan darurat penghubung antar dua desa di Pringsewu terputus akibat hujan deras, menyulitkan aktivitas masyarakat, terutama para pelajar. Warga berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen untuk mengurangi risiko kecelakaan."
Putusnya jembatan darurat ini tidak hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga menyulitkan para pelajar untuk pergi ke sekolah. Sejumlah anak-anak SD harus menyebrangi sungai dengan rakit, bahkan harus bertaruh nyawa agar bisa sampai ke sekolah.
Warga setempat mengaku, jembatan darurat tersebut kerap putus setiap kali hujan deras datang, dan telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Baca juga:
Kondisi ini semakin memperparah akses pendidikan dan transportasi bagi warga kedua desa, yakni Pekon Madaraya dan Pekon Sumber Bandung.
“Masyarakat setempat berharap pemerintah segera membangun jembatan permanen agar mobilitas masyarakat, baik dalam hal pendidikan maupun pertanian, dapat berjalan lancar. Dengan jembatan permanen, para pelajar dan petani tidak perlu khawatir akan terbawa arus saat menyeberangi sungai,” ujar salah seorang warga Pekon Madaraya.
Jembatan darurat yang menghubungkan kedua desa ini memang sangat vital bagi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Baca juga:
Gudang Baterai Litium Terbakar di Moss Landing, Petugas Tutup Jalan
Tanpa adanya jembatan permanen, warga harus terus berjuang melawan ancaman bahaya setiap kali hujan lebat datang.
#PringsewuBanjir #JembatanPermanen #KeselamatanPelajar
"Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada Jumat lalu membawa dampak buruk bagi masyarakat di Pekon Madaraya, Kecamatan Pagelaran Utara. Jembatan darurat yang menjadi satu-satunya akses penghubung dengan Pekon Sumber Bandung putus, menghambat aktivitas sehari-hari, termasuk akses pendidikan dan transportasi."