Lategan Tambah Keunggulan, Al-Attiyah Tertinggal Usai Penalti di Reli Dakar
GalaPos ID, Saudi.
Pada etape lima Reli Dakar 2025, Henk Lategan dari Toyota Gazoo Racing berhasil memperlebar keunggulannya atas Yazeed Al-Rajhi, meskipun Nasser Al-Attiyah hampir meraih kemenangan sebelum terkena penalti. Dengan persaingan yang semakin ketat, peluang dan taktik tak bisa diabaikan dalam perlombaan yang menegangkan ini.
"Keberuntungan dan taktik menjadi kunci di Reli Dakar 2025, saat Henk Lategan memperbesar jarak dari pesaingnya, sementara Nasser Al-Attiyah harus menelan pil pahit setelah penalti yang merugikan."
Henk Lategan dari tim Toyota Gazoo Racing memperbesar keunggulannya di Reli Dakar pada Kamis, sementara Nasser Al-Attiyah harus menelan kekalahan pahit setelah menerima penalti. Lategan yang mengendarai mobil Toyota, berhasil finis ketiga pada etape lima sepanjang 428 km dari Al Ula menuju Hail.
Ia kini memimpin dengan selisih waktu 10 menit 17 detik atas pereli lokal Saudi, Yazeed Al-Rajhi, yang juga mengendarai Toyota untuk tim Overdrive Racing. Namun, pereli Qatar, Nasser Al-Attiyah, yang merayakan kemenangan di tahap pertama bersama Dacia, harus menerima penalti 10 menit setelah tiba di garis finis tanpa membawa roda cadangan.
Baca juga:
Penalti ini membuat Al-Attiyah, yang sebelumnya hampir meraih kemenangan, tertinggal jauh dari Lategan dengan selisih waktu 35 menit.
Tanpa penalti tersebut, Al-Attiyah akan mencatatkan kemenangan etape ke-49 dalam karirnya, yang akan memperpanjang rekor kemenangannya yang sudah mengesankan di Reli Dakar.
Di kategori sepeda motor, Daniel Sanders, pebalap asal Australia yang mengendarai KTM, memimpin dengan selisih tujuh menit dua detik dari Tosha Schareina, pebalap Spanyol. Ross Branch dari Botswana tetap berada di urutan ketiga.
Baca juga:
Denny Sumargo Ambil Alih Pengalihan Donasi: "Jangan Macam-Macam Sama Gue"
Sementara itu, Al-Attiyah, yang berusia 54 tahun, harus menunggu lebih lama untuk memecahkan rekor kemenangannya, yang sudah tercatat dalam 18 edisi berturut-turut, satu kemenangan di belakang rekor bersama yang dipegang oleh Stéphane Peterhansel dan Ari Vatanen.
Dengan perjalanan masih panjang, para pereli di Reli Dakar terus bersaing ketat di gurun Arab Saudi, sementara penalti dan taktik akan terus menjadi bagian penting dalam menentukan juara reli bergengsi ini.