Kasus Pemukulan, Yonif 501/BY dan Wartawan Madiun Berdamai dan Hubungan Semakin Erat
GalaPos ID, Jatim.
Kasus pemukulan yang disertai perusakan kamera oleh 12 anggota TNI dari Yonif 501 Bajra Yudha Madiun pada Oktober 2016, yang terjadi saat pengamanan konvoi perguruan pencak silat SH Terate dalam perayaan 1 Suro, kini resmi berakhir damai. Penyelesaian ini dilakukan dalam sebuah pertemuan yang digelar melalui video conference pada Senin pagi, 20 Januari 2025.
"Kasus pemukulan wartawan yang terjadi pada Oktober 2016 kini resmi berakhir damai. Setelah hampir sembilan tahun, hubungan antara Yonif 501/BY dan media Madiun diperbaiki melalui pertemuan yang diselenggarakan via video conference. Kedua belah pihak berharap dapat menjaga kerjasama yang lebih baik ke depan, demi kepentingan bersama."
Danyonif 501/BY Letkol Inf Yakhya Wisnu Arianto, yang memimpin pertemuan tersebut melalui sambungan telekonferensi dari Papua, mengungkapkan pentingnya hubungan yang harmonis antara TNI dan media.
"Hubungan antara Yonif 501/BY dan media telah terjaga dengan baik. Kami terus berkomunikasi untuk mendukung keutuhan negara," ujar Yakhya, menegaskan sinergitas yang sudah terjalin.
Baca juga:
- Kasus pemukulan wartawan yang terjadi pada Oktober 2016 akhirnya diselesaikan dengan cara damai melalui video conference.
- Kedua belah pihak, baik Yonif 501/BY maupun wartawan, berkomitmen untuk menjaga hubungan yang lebih baik dan profesional ke depan.
- Permintaan maaf disampaikan langsung oleh Serma Budi Permana kepada wartawan yang menjadi korban pemukulan, Sony Misdananto.
Baca juga:
IHSG Menguat 0,22 Persen di Tengah Penjualan Saham Asing
Baca juga:
Hari Dharma Samudera, Lanal Ranai Gelar Tabur Bunga di Laut
#PerdamaianTNI #HubunganMediaTNI #PemukulanWartawan