Korban Tewas di Gaza Meningkat, UNRWA Peringatkan Potensi Bencana
GalaPos ID, Gaza.
Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza terus bertambah, kini mencapai sedikitnya 47.417 jiwa, hingga Kamis, 20 Januari 2025. Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan 111.571 orang lainnya luka-luka.
![]() |
Para pengungsi di #Gaza kembali ke rumah-rumah mereka yang tersisa, tim @UNRWA meningkatkan penyaluran bantuan yang sangat dibutuhkan./ X: @UNFPA |
"Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza terus meningkat, dengan lebih banyak jenazah ditemukan di reruntuhan. Sementara itu, larangan terhadap operasional UNRWA di Palestina oleh Israel dapat memicu bencana kemanusiaan, menurut peringatan dari badan bantuan PBB tersebut."
Dalam 24 jam terakhir, dua warga Palestina tewas akibat serangan Israel meskipun terdapat gencatan senjata, sementara dua lainnya meninggal karena luka-luka sebelumnya.
Selain itu, 59 jenazah ditemukan di reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan tersebut.
Baca juga:
Sementara itu, kantor media pemerintah Gaza mengungkapkan bahwa lebih dari setengah juta pengungsi Palestina telah kembali ke Gaza Utara dalam 72 jam terakhir.
Mereka menggunakan jalan Al-Rashid dan Salah Al-Din sebagai jalur evakuasi.
Di tengah krisis ini, Kepala Badan Bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, memperingatkan tentang potensi bencana kemanusiaan yang dapat terjadi akibat larangan Israel terhadap operasional UNRWA yang mulai berlaku pada Kamis waktu setempat.
Gala Poin:
- Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza mencapai 47.417 jiwa, dengan lebih banyak jenazah ditemukan.
- Lebih dari setengah juta pengungsi Palestina kembali ke Gaza Utara dalam 72 jam terakhir.
- UNRWA memperingatkan tentang potensi bencana kemanusiaan akibat larangan operasional yang diterapkan Israel.
Undang-undang Israel yang disahkan pada Oktober 2024 memaksa penghentian operasi UNRWA di Israel, termasuk Yerusalem Timur yang dianeksasi oleh Israel.
Pejabat Israel juga dilarang untuk berhubungan dengan lembaga PBB tersebut.
Baca juga:
DeepSeek Guncang Pasar Saham, AI Cina Tantang Dominasi AS: Nvidia Anjlok
Lazzarini menegaskan bahwa keputusan ini berisiko mengancam kehidupan jutaan warga Palestina dan dapat menggagalkan upaya gencatan senjata yang saat ini berlangsung di Gaza.
Tindakan Israel tersebut mendapat kecaman dari para pemimpin internasional dan kelompok bantuan kemanusiaan.
#GazaCrisis #UNRWA #Palestina