GalaPos ID, Jakarta.
Pemerintah melalui Presiden Prabowo Subianto resmi memperpanjang program Bantuan Langsung Tunai (BLT) hingga akhir 2025 dan memperluas program magang nasional dari 20 ribu menjadi 80 ribu peserta. Kebijakan ini disambut positif oleh Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun.
"BLT diperpanjang dan kuota magang nasional dinaikkan drastis. Tapi apakah kebijakan ini sekadar tambal sulam atau benar-benar memperkuat fondasi ekonomi Indonesia?"
Baca juga:
- Restoran Pandawa Sydney, Antara Diplomasi Kuliner dan Tren Global
- Dampak Buruk Hobi Makan Saus Berlebihan
- Motif Lokal, Ambisi Global: Roadshow BBFW 2025 di Lingga
Gala Poin:
1. BLT diperpanjang hingga Desember 2025, menyasar lebih dari 35 juta warga.
2. DPR RI mendukung kebijakan ini sebagai penopang konsumsi rumah tangga.
3. Publik perlu jaminan efektivitas dan pengawasan agar stimulus tidak salah sasaran.
“Perpanjangan BLT sangat fundamental. Di tengah tekanan global, menjaga daya beli masyarakat berarti menjaga roda ekonomi lokal tetap berputar,” ujar Misbakhun dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Pemerintah menargetkan 35,46 juta penerima manfaat langsung. Jika berjalan efektif, kebijakan ini berpotensi berdampak tidak langsung bagi lebih dari 100 juta warga. Besaran bantuan juga disebut lebih tinggi dari periode sebelumnya.
Namun, belum ada kejelasan terkait evaluasi program BLT sebelumnya—termasuk efektivitasnya dalam menjaga daya beli masyarakat dalam jangka panjang. Apakah stimulus ini cukup untuk menopang konsumsi rumah tangga atau sekadar penunda krisis?
Baca juga:
Dari Bitcoin ke Rupiah, Begini Mekanismenya
Misbakhun menyatakan bahwa konsumsi rumah tangga adalah motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Ia juga menyoroti perlunya koordinasi lintas lembaga dalam menyukseskan stimulus.
“Dengan koordinasi yang solid dan kebijakan fiskal yang terukur, stimulus ini bukan hanya menahan perlambatan ekonomi global, tetapi juga memperkuat fondasi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya.
Namun, di tengah ketidakpastian global dan tekanan inflasi, publik menanti transparansi dan akuntabilitas distribusi BLT agar tepat sasaran dan tidak menjadi alat politik semata.
Baca juga:
Kerusuhan PT SSL, Konflik Lahan Berujung Rp15 Miliar Kerugian
"Pemerintah menggulirkan stimulus ekonomi berupa BLT dan perluasan magang nasional hingga akhir 2025. Ketua Komisi XI DPR RI menyambut baik langkah ini. Namun, publik masih menanti bukti konkret efektivitasnya."
#StimulusEkonomi2025 #BLTPrabowo #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia

