GalaPos ID, Pagar Alam.
Puluhan kendaraan tampak mengular sejak pagi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Pagar Alam.
Antrean yang tak kunjung surut hingga malam hari membuat arus lalu lintas terganggu dan warga terpaksa mengantre berjam-jam demi setetes bahan bakar.
"Di Pagar Alam, antrean kendaraan di SPBU bukan hanya simbol kelangkaan BBM, tetapi juga cerminan dari sistem distribusi yang gagal membaca kebutuhan publik."
Baca juga:
- The Third Cut, Perjalanan Tiga Tahun Meatguy Steakhouse Dirayakan Meriah
- Indonesia Bidik Pasar Wisata Petualangan Lewat DXI 2026
- Kabur Usai Tabrak Motor, Truk Dibakar? Polisi Masih Selidiki
Gala Poin:
1. Kelangkaan Pertamax akibat keterlambatan pengiriman memicu antrean panjang di SPBU Pagar Alam.
2. Perubahan sistem pembayaran non-tunai untuk solar subsidi menambah kepanikan di lapangan.
3. Warga mendesak Pertamina segera menambah pasokan dan memperbaiki sistem distribusi.
“Memang dalam beberapa minggu terakhir ini terjadi kelangkaan Pertamax di sini. Menurut penyuplai, terjadi keterlambatan dari kapal pelabuhan di Lampung. Suplai Pertamax sendiri menggunakan sistem preorder, tidak dijatah secara rutin,” jelas Dio Sapta, Pengawas SPBU, dikutip Rabu, 24 September 2025.
Ia mengungkapkan, jika biasanya SPBU menerima 5 hingga 6 truk tangki per minggu, kini hanya 1–2 truk, tergantung stok di pelabuhan.
Kekosongan Pertamax mendorong masyarakat memborong Pertalite, yang akhirnya menambah panjang antrean.
Baca juga:
Integrated Farming, Solusi Pertanian Masa Depan yang Terlupakan
Kondisi diperparah dengan kebijakan wajib pembayaran non-tunai untuk solar subsidi sejak 15 September 2025.
Banyak warga belum familiar dengan sistem baru, membuat proses transaksi lambat dan antrean semakin semrawut.
“Kuota maupun jadwal pengiriman dari Pertamina tetap normal... tapi karena stok Pertamax kosong dan peralihan metode pembayaran yang bikin antrean menumpuk,” kata Dio.
Tak hanya SPBU, Pertamini pun tak luput dari serbuan warga. Biasanya masyarakat malas membeli BBM subsidi, tapi kini semua beralih karena keterbatasan pilihan.
Masyarakat pun mulai gerah. “Kami minta Pertamina menambah pasokan BBM ke Pagar Alam. Kalau tidak, antrean ini akan terus terjadi dan bisa memicu masalah sosial serta ekonomi,” desak Hamsuardi, seorang warga.
Baca juga:
Ketika Tarian Massal Jadi Motor Ekonomi Daerah
"Kelangkaan Pertamax di Pagar Alam memicu antrean panjang kendaraan di SPBU hingga menyebabkan kemacetan. Pertamina berdalih distribusi tetap berjalan, namun pengelola dan masyarakat mengaku sebaliknya. Ada apa dengan logistik BBM?"
#BBMPagarAlam #KrisisEnergi #KelangkaanBBM #GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia