Perusahaan Media di BEI, Potensi Tumbuh di Tengah Tantangan

GalaPos ID, Jakarta.
Industri media terus menghadapi tantangan besar akibat disrupsi digital. Meski demikian, sektor ini tetap mencuri perhatian investor pasar modal. Tidak hanya mencakup televisi dan radio, perusahaan media kini juga aktif di platform digital dan layanan konten.

Saham Media Menarik, Tapi Pekerjanya Rentan PHK


"Industri media terus bergerak di tengah pusaran digitalisasi. Meski banyak tantangan, peluang investasi di sektor ini tetap menjanjikan bagi investor yang jeli melihat potensi."

Baca juga:
Gala Poin:
1. Industri media menawarkan potensi pertumbuhan investasi tinggi berkat digitalisasi dan diversifikasi sub-sektor.
2. Pekerja media menghadapi risiko tinggi PHK dan tekanan upah di tengah disrupsi digital.
3. Investor perlu memahami kondisi internal perusahaan media dan tantangan industri sebelum berinvestasi.

Berinvestasi di saham media memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk turut ambil bagian dalam industri yang dinamis.
 
Diversifikasi sektor ini cukup luas—mulai dari penyiaran televisi, radio, streaming, hingga media digital dan periklanan.
 
Tingginya penetrasi internet dan penggunaan smartphone di Indonesia turut menjadi pendorong utama pertumbuhan media digital.
 
 
Namun di tengah geliat investasi, muncul perhatian terhadap nasib pekerja media.
 
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan kekhawatiran atas maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor ini.
 
“Tentunya kita prihatin, karena kita berharap media ini bisa tumbuh. Saya berharap nanti kalau Satgas PHK yang sudah jelas dan taktis, yang segera di-launch, (dapat) melihatnya sebagai PR, bahwa media adalah salah satu sektor yang cukup rentan terhadap PHK,” kata Yassierli saat ditemui di Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025.
 
Perusahaan Media di BEI: Potensi Tumbuh di Tengah Tantangan

 
Senada dengan itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia turut menyoroti isu ini saat peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2025.
 
Ketua Umum AJI Indonesia, Nany Afrida, mengatakan bahwa para pekerja media semakin rentan terhadap PHK sepihak dan upah rendah.
 
Menurutnya, gelombang PHK seakan terus memburu para buruh media seiring dengan pengaruh disrupsi digital membuat perusahaan media kehilangan pemasukan iklan, yang beralih ke media sosial.
 
 
Ia juga menambahkan bahwa teknologi digital turut menggeser peran jurnalis dalam memproduksi informasi.

Sebagai informasi tambahan, berikut ini adalah perusahaan media yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) lengkap dengan data kinerja mereka pada kuartal kedua 2024:

1. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
Pendapatan: Rp1,57 triliun | Laba bersih: Rp137,15 miliar


2. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
Pendapatan: Rp2,02 triliun | Laba bersih: Rp266,9 miliar
 


3. PT Net Visi Media Tbk (NETV)
Pendapatan: Rp36,94 miliar | Laba bersih: Rp113,77 miliar


4. PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV)
Pendapatan: Rp502,31 miliar | Rugi bersih: Rp47,25 miliar


5. PT Fortune Indonesia Tbk (FORU)
Pendapatan: Rp10,49 miliar | Rugi bersih: Rp1,39 miliar
 

6. PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY)
Pendapatan: Rp178,64 miliar | Rugi bersih: Rp60,49 miliar


7. PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH)
Pendapatan: Rp22,20 miliar | Laba bersih: Rp4,61 miliar


8. PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI)
Pendapatan: Rp22,36 miliar | Rugi bersih: Rp4,73 miliar
 

9. PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO)
Pendapatan: Rp52,35 miliar | Rugi bersih: Rp860 juta


10. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA)
Pendapatan: Rp287,14 miliar | Rugi bersih: Rp374,90 miliar


11. PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI)
Pendapatan: Rp11,25 miliar | Rugi bersih: Rp1,07 miliar
 
Saham Media Jadi Incaran, Perlindungan Pekerja Jadi Sorotan

 
12. PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)
Pendapatan: Rp191,29 miliar | Rugi bersih: Rp104,05 miliar


13. PT Mahaka Media Tbk (ABBA)
Pendapatan: Rp38,05 miliar | Laba bersih: Rp7,17 miliar


14. PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR)
Pendapatan: Rp29,19 miliar | Laba bersih: Rp721 juta


Meski menjanjikan dari sisi investasi, industri media menghadapi berbagai tantangan:
- Persaingan Ketat: Banyaknya pelaku industri menuntut inovasi berkelanjutan.
- Perubahan Perilaku Konsumen: Media dituntut untuk terus beradaptasi dengan platform digital.
- Regulasi: Aturan pemerintah dapat memengaruhi strategi dan operasi perusahaan media.


Tips Sebelum Berinvestasi
Investor disarankan melakukan riset secara mendalam sebelum membeli saham di sektor media. Platform seperti fima.co.id dari Mirae Asset dapat digunakan untuk mempermudah analisis saham.



Baca juga:
Ratusan Atlet Biliar Ramaikan Turnamen Pekalongan Open Walikota

"Sektor media menjadi incaran investor karena cakupannya yang luas dari televisi hingga platform digital. Namun di balik potensi tersebut, pekerja media menghadapi kerentanan tinggi terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK), seperti yang disoroti Menaker dan AJI Indonesia pada peringatan May Day 2025."
 
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #SahamMedia #IndustriDigital #InvestasiCerdas