“Mageri Segara”, Pemkab Batang Rehabilitasi Pesisir
GalaPosID, Batang.
Pemerintah Kabupaten Batang menanam 1.250 bibit pohon mangrove di kawasan pesisir sebagai langkah konkret menghadapi abrasi pantai yang terus terjadi setiap tahun.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Mageri Segara” yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, untuk menyelamatkan garis pantai utara dari kerusakan lingkungan.
“Abrasi pantai terus menggerus pesisir utara Batang setiap tahun. Pemerintah tak tinggal diam—1.250 bibit mangrove ditanam sebagai “tameng hijau” untuk masa depan.”
Baca juga:
Gala Poin:
1. Pemkab Batang tanam 1.250 mangrove sebagai bagian program “Mageri Segara” cegah abrasi pantai.
2. Mangrove berperan sebagai pelindung pesisir dan penyerap karbon di wilayah dekat PLTU dan kawasan industri.
3. Program ditargetkan jadi agenda tahunan dan sarana edukasi lingkungan.
Aksi tanam mangrove dilaksanakan pada Rabu, 4 Juni 2025, dengan melibatkan Tim Penggerak PKK, komunitas lingkungan, dan sejumlah perusahaan.
Program ini menargetkan rehabilitasi sepanjang 52 kilometer garis pantai Batang dengan total 100 ribu bibit mangrove.
"Kami tidak bisa menunggu sampai kerusakan pantai semakin parah. Penanaman mangrove ini adalah langkah konkret dan berkelanjutan untuk perlindungan lingkungan," tegas Wakil Bupati Batang, Suyono, saat ikut menanam bibit mangrove.
Baca juga:
Koalisi Advokat Jateng Gugat Polda, Sidang Ditunda
Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang, abrasi di wilayah pesisir ini terjadi dengan laju 5–10 sentimeter per tahun, terutama di wilayah yang berdekatan dengan kawasan industri dan PLTU.
Selain sebagai pelindung pantai, pohon mangrove juga memiliki fungsi menyerap emisi karbon dan polutan udara.
Ketua Tim Penggerak PKK Batang, Faelasufa Faiz, menekankan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan aktif masyarakat, bukan sekadar acara simbolis.
"Mangrove itu seperti tameng alami. Selain menahan abrasi, ia menyerap polutan, menjaga ekosistem pesisir, dan memperkuat ketahanan lingkungan. Ini bagian dari investasi jangka panjang," ujar Faelasufa.
Baca juga:
Jelang Idul Adha, Permintaan Hewan Kurban di Batang Masih Sepi
Faelasufa juga menyampaikan bahwa manfaat ekologis dari mangrove baru akan terasa dua hingga tiga tahun setelah penanaman, ketika akar-akar mulai menguat dan membentuk pertahanan alami terhadap ombak dan arus laut.
Pemkab Batang menargetkan penanaman mangrove ini menjadi agenda tahunan, tidak hanya sebagai upaya konservasi, tetapi juga sebagai media edukasi bagi pelajar dan warga untuk lebih peduli terhadap perubahan iklim dan perlindungan pesisir.
Penulis: Rochmat
Baca juga:
Atlet Dayung Pekalongan Sabet 2 Emas di Tangerang Cup
“Pemkab Batang tanam ribuan mangrove sebagai langkah konkret cegah abrasi pantai. Program ini sejalan dengan gerakan “Mageri Segara” dan digencarkan jadi agenda tahunan.”
#GalaPosID #BatangHijau #MageriSegara #MangroveUntukBumi #LindungiPesisir #IklimKitaTanggungJawabKita