Modus Penipuan Love Scamming, Wanita Tipu Staf Media Presiden
GalaPos ID, Jakarta.
Kasus penipuan cinta (love scamming) kembali terjadi dan menimpa Kani Dwi Haryani, staf media pribadi Presiden Prabowo Subianto. Modus penipuan ini tampaknya sederhana, namun cukup meyakinkan hingga korban mengalami kerugian hingga Rp48 juta.
Berikut alur modus yang digunakan pelaku:
"Hanya dari komentar Instagram, seorang wanita muda berhasil menipu staf media Presiden Prabowo dengan menyamar sebagai pilot maskapai internasional. Cinta dunia maya pun berubah jadi mimpi buruk."
Baca juga:
- Ngaku Pilot Emirates, Staf Media Presiden Korban Love Scamming
- Terungkap! Jenazah di Rel Kereta Pejabat Pemkab Batu Bara
- Harga Murah Meriah? Jangan Sampai Tertipu Oppo A77s Palsu
Gala Poin:
1. Staf media Presiden Prabowo ditipu oleh seorang wanita pengangguran yang menyamar sebagai pilot Emirates.
2. Total kerugian korban mencapai Rp48 juta dari dua kali transfer untuk alasan fiktif.
3. Pelaku berhasil ditangkap di rumahnya di Kabupaten Lebak, Banten, setelah korban melapor dan melakukan penelusuran sendiri.
1. Inisiasi Kontak Lewat Media Sosial
Penipuan bermula dari komentar iseng di unggahan Instagram korban, yang dibuat oleh akun dengan nama dan foto palsu.
Pelaku menggunakan nama akun @febrianalydrss_ dan foto profil pria berseragam pilot.
Komentar ditulis untuk menarik perhatian: "Salamin ke Pakwowo ya mba.".
Korban menanggapi dengan santai dan ramah, sehingga percakapan berlanjut ke DM (Direct Message).
Pelajaran:
Waspadai komentar atau pesan dari akun tidak dikenal, terutama yang memakai foto profil menarik atau profesi terpandang.
Baca juga:
Tragedi Pagi Hari, Mayat Pria Hancur di Rel Kereta Batu Bara
2. Identitas Palsu yang Meyakinkan
Pelaku mengaku sebagai Febrian, mantan pilot Garuda Indonesia yang kini bekerja di maskapai Emirates.
Identitas ini didukung dengan narasi pekerjaan bergengsi, hidup mapan, dan pengalaman internasional. Korban mulai tertarik dan berpindah komunikasi ke WhatsApp, yang terasa lebih pribadi.
Pelajaran:
Jangan langsung percaya pada identitas seseorang hanya karena foto dan cerita. Banyak akun palsu memakai foto orang lain.
3. Membangun Hubungan dan Kepercayaan
Pelaku membangun komunikasi intens selama beberapa bulan untuk menciptakan hubungan emosional dengan korban.
Mereka berbicara secara rutin.
Pelaku menunjukkan perhatian dan kedekatan secara virtual.
Pelajaran:
Penipu sering memanipulasi emosi untuk menumbuhkan rasa percaya dan ketergantungan.
Baca juga:
ANTAM (ANTM), Raksasa Tambang BUMN dengan Jejak Global
4. Permintaan Uang dengan Alasan Meyakinkan
Setelah hubungan terbentuk, pelaku mulai meminta bantuan uang.
1 Maret 2025: Rp13 juta untuk biaya administrasi kerja sepupunya.
27 April 2025: Rp35 juta untuk biaya training kerja di Emirates.
Uang dikirim ke rekening atas nama orang lain (bukan pelaku langsung).
Pelajaran:
Permintaan uang dari seseorang yang baru dikenal secara daring hampir selalu tanda bahaya. Waspadai alasan-alasan yang terdengar masuk akal tapi tidak bisa diverifikasi.
Baca juga:
Disergap OPM di Kali Biru, Prajurit TNI Gugur Ditembak dan Dibacok
5. Alamat Palsu dan Identitas Tak Terlacak
Kecurigaan korban muncul ketika ia mengirimkan bunga ke alamat yang diberikan pelaku di Rangkasbitung.
Alamat tersebut ternyata tidak nyata.
Setelah korban mendatangi langsung dan tak menemukan apa pun, ia melapor ke polisi.
Pelajaran:
Jika seseorang menolak untuk bertemu langsung, tidak bisa diverifikasi alamat atau identitasnya, besar kemungkinan itu penipuan.
Baca juga:
Tiga Hari Hilang, Jenazah Pelajar Ditemukan di Sungai Asahan
Kasus ini menunjukkan bagaimana penipuan asmara dapat menimpa siapa pun, termasuk orang dengan pengalaman media dan akses informasi.
Tips Mencegah Love Scamming:
- Verifikasi identitas orang baru di media sosial.
- Jangan mudah percaya pada cerita yang "terlalu sempurna".
- Jangan pernah kirim uang ke orang yang belum pernah Anda temui langsung.
- Cek mutual friend, lokasi tinggal, dan latar belakang.
- Bila ragu, konsultasikan dengan teman, keluarga, atau bahkan psikolog.
Jika Anda Merasa Jadi Korban:
Laporkan segera ke polisi atau Subdit Siber terdekat. Dukungan psikologis juga sangat disarankan untuk membantu memulihkan kondisi mental pascakejadian.
Baca juga:
Perubahan Poros Kekuatan: Iran Balas Israel, Guncang Geopolitik Asia Barat
"Seorang staf media pribadi Presiden Prabowo Subianto tertipu hingga Rp48 juta oleh pelaku love scamming yang mengaku sebagai pilot Emirates. Pelaku ternyata seorang pengangguran berusia 21 tahun dari Banten."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #WaspadaLoveScamming #AntiPenipuanOnline #KeamananDigital