Sehat Setengah Hati, Buku Ray Basrowi Bongkar Mitos Pola Hidup
GalaPos ID, Jakarta.
Praktisi kesehatan dan peneliti Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH resmi meluncurkan buku terbarunya berjudul Sehat Setengah Hati pada Rabu, 28 Mei 2025, di Jakarta.
Buku ini menyoroti kebiasaan masyarakat modern yang seringkali hidup sehat setengah hati, hanya ikut-ikutan tren tanpa pemahaman utuh.
"Buku Sehat Setengah Hati karya Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi mengungkap kebiasaan hidup sehat yang keliru dan menawarkan langkah praktis untuk hidup lebih utuh."
Baca juga:
- Sapi Kurban Bantuan Presiden Prabowo Dikarantina di Grobogan
- LHKPN Deddy Corbuzier, Ifan Seventeen Masih Proses
- Dari Jepara ke Istana, Sapi Kurban Presiden untuk Iduladha
Gala Poin:
1. Buku Sehat Setengah Hati membahas kebiasaan hidup sehat yang keliru dan memberikan panduan praktis.
2. Tantangan kesehatan Indonesia bersifat ganda: penyakit menular masih tinggi, sementara penyakit tidak menular semakin meningkat.
3. Rendahnya literasi kesehatan dan budaya ikut-ikutan menjadi penghambat utama penerapan pola hidup sehat secara utuh.
“Banyak orang ingin hidup sehat, tapi hanya menjalankannya sebagian — kadang ikut-ikutan tren tanpa tahu manfaat dan risikonya. Melalui buku ini, saya ingin membongkar mitos, menyampaikan fakta, dan menawarkan cara sederhana untuk benar-benar hidup sehat secara utuh,” ujar Ray saat peluncuran buku.
Buku Sehat Setengah Hati tak sekadar teori. Ray menyajikan data ilmiah, hasil wawancara dengan pakar, hingga kisah nyata masyarakat yang terdampak pola hidup tidak utuh.
Ray, yang juga pendiri Health Collaborative Center (HCC), menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara olahraga, nutrisi, istirahat, dan kesehatan mental.
Peluncuran buku ini mendapat sambutan hangat dari kalangan profesional medis dan pegiat gaya hidup sehat.
Mantan Menteri Kesehatan RI, Nila F. Moeloek, yang hadir sebagai narasumber, menganggap buku ini sebagai referensi penting.
“Bahwa buku ini sangat penting untuk disimak pengambil kebijakan dan dapat meningkatkan efektivitas program kesehatan nasional,” ujar Nila.
Ray pun menyoroti tantangan ganda kesehatan Indonesia: tingginya penyakit menular seperti tuberkulosis dan malaria, serta meningkatnya penyakit tidak menular seperti obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung yang bahkan menyerang usia muda.
“Itu tipikal negara yang mengalami transisi epidemiologi. Seperti Eropa di tahun 1960-an. Mereka berhasil keluar. Negara kita sekarang terjebak di situ,” jelasnya.
Menurut Ray, rendahnya literasi kesehatan, buruknya pola nutrisi, dan sistem kesehatan yang masih fokus pada pengobatan menjadi akar masalah.
Ia juga menyinggung rendahnya tingkat vaksinasi yang dipengaruhi budaya dan kepercayaan, serta konsumsi susu Indonesia yang terendah di ASEAN.
“Harapan saya, buku ini bisa jadi refleksi dan dorongan agar masyarakat tidak lagi ‘sehat setengah hati’, tapi benar-benar hidup sehat secara menyeluruh,” tutup Ray, yang pernah berkarier sebagai penyiar TVRI.
Baca juga:
Densus 88 Edukasi Warga Meranti Cegah Radikalisme
"Sering merasa sudah hidup sehat, tapi hasilnya tak maksimal? Buku terbaru Dr. Ray Wagiu Basrowi, Sehat Setengah Hati, mengajak kita mengubah pola pikir dan kebiasaan agar benar-benar hidup sehat secara utuh."
#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #SehatSetengahHati #HidupSehatUtuh #BukuKesehatan