Perjuangan Tiga Korban TPPO Asal Aceh yang Kabur dari Pekerjaan Penipu

GalaPos ID, Banda Aceh.
Tiga warga Aceh yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Laos akhirnya dipulangkan ke tanah air setelah berhasil melarikan diri dari tempat kerjanya sebagai penipu (scammer).
Pemulangan ketiganya melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 1 Maret 2025, disambut langsung oleh Anggota DPD asal Aceh, Sudirman Haji Uma.

Perjuangan Tiga Korban TPPO Aceh yang Kabur dari Pekerjaan Penipu
 

"Tiga warga Aceh yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Laos akhirnya dipulangkan ke tanah air setelah berhasil melarikan diri dari pekerjaan sebagai penipu. Anggota DPD asal Aceh, Sudirman Haji Uma, mengungkapkan bahwa pemulangan ketiganya melibatkan bantuan dari pihak berwenang di Laos dan Thailand, serta tim dari KBRI."

Baca juga:

Gala Poin:
1. Tiga warga Aceh yang menjadi korban TPPO di Laos berhasil dipulangkan ke Indonesia setelah melarikan diri dari pekerjaan sebagai scammer.
2. Pemulangan ketiganya difasilitasi oleh tim DPD, KBRI, dan pihak berwenang di Laos dan Thailand.
3. Haji Uma mengimbau agar warga Aceh bekerja melalui jalur resmi agar terhindar dari TPPO, dan dia telah membantu lebih dari 10 kasus serupa di luar negeri.


Ketiga korban tersebut adalah MA (24) asal Aceh Utara, YU (27), dan FR (26) asal Lhokseumawe. Mereka tiba di Indonesia setelah melalui perjalanan panjang dan berliku, yang dimulai dengan melarikan diri dari pekerjaan mereka di Laos.

"Alhamdulillah, ketiga warga Aceh yang menjadi korban TPPO di Laos telah tiba di tanah air melalui Bandara Soekarno-Hatta," kata Haji Uma kepada media, pada Senin, 3 Maret 2025.

Baca juga:
Ethereum (ETH) dan Remittix (RTX) Gebrak Pasar, Ini Prediksi Kripto

Haji Uma juga menambahkan bahwa proses keimigrasian ketiga korban dibantu oleh protokol kesekjenan DPD RI.

Menurut Haji Uma, ketiga korban berhasil melarikan diri dan berlindung di kantor kepolisian Laos.

Dengan bantuan tim dari DPD dan perlindungan dari KBRI, mereka menyeberang ke Chiangrai, Thailand, dan melanjutkan perjalanan ke Bangkok menggunakan transportasi udara.

Baca juga:
Modus Beli Pelumas Intim, Begal Viral di Kebon Jeruk Ditangkap

Setelah menginap semalam di Bangkok, mereka transit di Malaysia sebelum akhirnya tiba di Indonesia.

Sebelum berangkat ke Laos, ketiga korban mengaku dijanjikan pekerjaan dengan gaji besar.

"Mereka berangkat melalui jalur yang tidak resmi, mulai dari Aceh ke Medan, kemudian ke Jakarta, dan akhirnya terbang ke Thailand dan masuk ke Laos melalui jalur perbatasan di Chiangrai," jelas Haji Uma.

Baca juga:
Ahok Siap Bongkar dan Bantu Kejaksaan Selidiki Dugaan Korupsi Pertamina

Haji Uma meminta agar warga Aceh yang berniat bekerja di luar negeri untuk selalu memilih jalur resmi, melalui agen yang terverifikasi oleh Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

Dia juga mengungkapkan bahwa sudah lebih dari 10 kasus TPPO yang dibantunya, dengan korban berasal dari berbagai negara seperti Kamboja, Myanmar, dan Laos.

"Semoga ini menjadi pelajaran bagi masyarakat Aceh agar tidak ada lagi korban TPPO di masa depan," tambah Haji Uma.

Baca juga:
Tradisi Ruwahan di Kampung Miliran, Rajut Kerukunan Antar Umat Beragama

Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) menjadi masalah serius, terutama di kalangan pekerja migran yang rentan menjadi korban penipuan dan eksploitasi. BP2MI dan pemerintah terus berupaya meningkatkan pengawasan serta perlindungan bagi pekerja migran Indonesia agar kasus-kasus serupa dapat diminimalisir.

Baca juga:
Persebaya Kalahkan Persib 4-1, Peluang Puncak Klasemen

 

"Setelah melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan, tiga warga Aceh yang menjadi korban perdagangan orang di Laos akhirnya kembali ke tanah air. Perjuangan mereka untuk bebas dari pekerjaan paksa sebagai penipu berhasil, berkat bantuan dari berbagai pihak."

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #TPPO #PekerjaMigran #Aceh