Ramadhan atau Ramadan? Ini Penulisan yang Tepat dari Ahli Bahasa

GalaPos ID, Jakarta.
Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menyambut bulan Ramadan dengan penuh kegembiraan. Bulan yang penuh berkah ini adalah waktu yang tepat untuk introspeksi diri dan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Namun, ada perdebatan yang sering muncul mengenai penulisan kata “Ramadhan” atau “Ramadan”.

Bacaan niat puasa ramadan untuk satu bulan penuh
 

"Menjelang bulan suci Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia bersiap menyambutnya dengan penuh antusiasme. Namun, ada satu perdebatan yang sering muncul, yakni soal penulisan yang benar antara "Ramadhan" atau "Ramadan". Menurut ahli bahasa, penulisan yang tepat merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu "Ramadan".
Artikel ini juga membahas pentingnya niat puasa sebagai langkah awal ibadah di bulan Ramadan."


Baca juga:


Gala Poin:
1. Menurut Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Moch Hafid Arofat, penulisan yang benar adalah "Ramadan," sesuai dengan kaidah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

2. Perbedaan penulisan "Ramadhan" dan "Ramadan" disebabkan oleh transliterasi atau alih aksara dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia. Huruf "dh" dalam bahasa Arab disederhanakan menjadi "d" dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah dibaca dan diucapkan.

3. Niat puasa di bulan Ramadan sangat penting dan menjadi bagian dari syarat sahnya ibadah puasa. Menurut Imam Syafii, niat puasa harus dilakukan sejak malam hari, sedangkan Imam Malik memandang niat dapat dilakukan di awal Ramadan untuk sebulan penuh.

 

Moch Hafid Arofat, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan, menjelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), penulisan yang benar adalah "Ramadan," tanpa menggunakan konsonan bertumpuk "dh" yang ada dalam bahasa Arab.

"Jika merujuk ke KBBI dan PUEBI, bentuk penulisan yang benar adalah Ramadan. Bukan Ramadhan, Romadhon, Romadon, atau Ramadlan," ujar Hafid. dikutip dari RRI, Rabu, 26 Februari 2025.

Lebih lanjut, Hafid menjelaskan bahwa transliterasi atau alih aksara dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia menyebabkan penyesuaian huruf-huruf Arab ke dalam sistem ejaan Latin.

Baca juga:
Skandal Korupsi Triliunan Minyak Pertamina, Begini Modus Para Tersangka

Dalam bahasa Arab, "Ramadhan" memiliki dua konsonan bertumpuk, "dh," yang mewakili huruf (dhad), namun dalam bahasa Indonesia, konsonan tersebut disederhanakan menjadi "d" agar lebih mudah diucapkan dan dipahami sesuai dengan ejaan bahasa Indonesia.

Namun, Hafid juga menekankan bahwa meskipun ada perbedaan penulisan, hal itu bukanlah masalah besar.

Yang lebih penting adalah semangat umat Muslim dalam menyambut dan menjalankan ibadah di bulan Ramadan.

Baca juga:
Kolaps di Lapangan Surabaya, Legenda Sepak Bola Indonesia Bejo

Niat Puasa Ramadhan dan Bacaan Lengkap
Di sisi lain, meski penulisan sudah jelas, umat Islam juga harus mempersiapkan ibadah puasa dengan baik. Salah satu hal yang tak kalah penting adalah niat puasa.

Menurut ajaran Imam Syafii, niat puasa harus dilakukan sejak malam hari, tepat setelah waktu Maghrib. Hal ini juga berlaku untuk setiap malam selama Ramadan.

Namun, menurut Imam Malik, niat puasa bisa dilakukan di awal Ramadan untuk satu bulan penuh. Dengan cara ini, umat Muslim akan tetap sah berpuasa meski terlupa untuk berniat setiap malam. Ini adalah langkah berjaga-jaga agar puasa tetap sah meskipun ada kelalaian.

Baca juga:
Jelang RUPS, Presdir BCA Jahja Setiaatmadja Borong Kepemilikan Saham




Bacaan niat puasa untuk satu bulan penuh adalah sebagai berikut:

Nawaitu shauma jamii i syahri Ramadhana hadihis sanati taqlidan lil imami malik fardhan lillahi ta ala.

Artinya:
Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah ta ala.


Sementara itu, untuk niat puasa sehari, bisa dibaca:


Nawaitu shauma ghadin an ada i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta ala.


Artinya:
“Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta ala.”

Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ejaan "Ramadan" sudah resmi diakui dalam sistem ejaan bahasa Indonesia. Pembaruan ini bertujuan untuk mempermudah pelafalan dan penulisan kata-kata yang berasal dari bahasa Arab.


"Bulan Ramadan sudah di depan mata, tapi tahukah Anda mana penulisan yang benar, Ramadhan atau Ramadan? Selain itu, bagaimana niat puasa yang tepat di bulan suci ini? Temukan penjelasannya dalam artikel ini!"

#GalaPosID #MediaPublikasiIndonesia #Ramadan #EjaanBahasaIndonesia #IbadahPuasa