Dampak Debu Batubara, Massa GAASS Desak PTBA Tanggung Jawab

GalaPos ID, Palembang.
Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Mahasiswa Sumatera Selatan (GAASS) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor PT. Bukit Asam (PTBA) di Jalan KH Ahmad Dahlan, Bukit Kecil, Palembang, pada Senin, 6 Januari 2025. Aksi ini dilakukan untuk mendesak PTBA agar lebih bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan pertambangan batubara terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.

Mereka menuntut perusahaan batubara terbesar di Sumatera Selatan ini bertanggung jawab atas dampak negatif yang ditimbulkan, termasuk debu batubara dan pencemaran Sungai Musi yang belum ditangani dengan serius.
"Massa GAASS menuntut PTBA bertanggung jawab atas kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang terdampak langsung oleh aktivitas pertambangan batubara."

Massa menyampaikan kekecewaan mereka atas kebijakan perusahaan yang dianggap gagal dalam mengatasi masalah debu batubara dan pencemaran perairan Sungai Musi. Dalam orasinya, mereka menuntut agar Direktur PTBA segera mengundurkan diri.

“Kami meminta direktur PTBA atau jajaran petinggi untuk segera mengundurkan diri karena kami anggap lalai dan tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, lingkungan, dan lainnya. Sumber daya alam Sumatera Selatan sangat luar biasa, namun dampaknya masih kurang positif bagi masyarakat,” ujar Andi Leo, Ketua Umum GAASS.

Baca juga:
Menurut massa, meski Sumatera Selatan kaya akan batubara, hasil dari pengelolaan sumber daya alam tersebut belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Mereka menganggap bahwa tambang batubara justru membawa penderitaan bagi warga sekitar, bukan kesejahteraan.

“Di mana ada tambang batu bara, di situ ada penderitaan masyarakat,” tambah Andi Leo.

Aksi unjuk rasa semakin memanas dengan pengasapan kantor PTBA dan perobekan bendera merah putih yang masih terpasang di tiang bendera kantor perusahaan tersebut.

Baca juga:
Anak Tenggelam di Sungai Poting Brebes Ditemukan Meninggal Dunia

Tindakan ini menunjukkan betapa besar kekecewaan yang dirasakan oleh massa terhadap perusahaan yang mereka nilai tidak memberikan kontribusi yang seharusnya untuk masyarakat.

Kekecewaan ini semakin mendalam mengingat PT. Bukit Asam adalah perusahaan batubara terbesar di Sumatera Selatan.

Massa merasa perusahaan tersebut tidak cukup memberikan dampak positif yang nyata, baik dalam hal kesehatan, pendidikan, maupun kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.

Baca juga:
Pegula dan Navarro Menang Perdana di Adelaide International 2025

Hingga berita ini diturunkan, PTBA belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi unjuk rasa tersebut. Tidak adanya tanggapan dari pihak perusahaan justru semakin memicu massa untuk melanjutkan aksinya sampai tuntutan mereka didengar dan ditindaklanjuti oleh manajemen PTBA.

Aksi ini mengingatkan kita bahwa meskipun industri pertambangan batubara memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi daerah, dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan perlu mendapatkan perhatian serius agar tidak merugikan masyarakat yang berada di sekitar kawasan pertambangan.