Respon Pemecatan Jokowi dan Isu Bergabungnya dengan Golkar
GalaPos ID, Jakarta.
Pemecatan Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP memunculkan spekulasi baru di dunia politik. Salah satu isu yang mencuat adalah kemungkinan Jokowi bergabung dengan Partai Golkar. Kabar ini semakin santer setelah Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, secara terbuka mengundang Jokowi untuk bergabung.
“Pak, kalau di tempat lain sudah tidak nyaman, di sini Pak. Kami siap menaungi, Pak,” ujar Bahlil dalam penutupan Munas XI Golkar di JCC Senayan, Agustus 2024 lalu.
Bahlil berharap Jokowi dapat menemukan kenyamanan baru di Golkar, terutama setelah dinamika yang terjadi di PDIP.
Selain Jokowi dan keluarganya, Hasto juga mengumumkan bahwa PDIP akan segera memecat 27 kader lain yang dinilai melakukan pelanggaran selama Pemilu, Pilpres, hingga Pilkada 2024.
“DPP sudah menerima masukan bahwa setidaknya ada 27 orang yang akan dikenakan sanksi pemecatan. Ini langkah tegas untuk menjaga disiplin partai,” tegas Hasto, Rabu, 4 Desember 2024, di Jakarta.
Baca juga:
Diduga Ada Pungli Warnai Pekerjaan Proyek Jalan Lintas Sumatera di Desa Gajah
Gus Miftah Minta Maaf Guyonan kepada Penjual Es Teh: Saya Berlebihan
Hasto juga menyinggung pencalonan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 yang dianggap tidak sejalan dengan prinsip demokrasi.
“Pencalonan tersebut telah mengangkangi demokrasi dan mengibiri konstitusi,” ujarnya.
Baca juga: Respon Guyonan Gus Miftah, Putri Gus Dur: Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama
Pemecatan Jokowi, Gibran, dan Bobby Nasution dari PDIP menandai babak baru dalam perjalanan politik mereka. Langkah ini tidak hanya memengaruhi konstelasi politik nasional, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan PDIP dan posisi Jokowi di panggung politik Indonesia.