Tantida Isa: Personal Branding, Kunci Sukses di Dunia Kerja

Galapos ID, Semarang

Tantida Isa, Kepala Sub Seksi Komunikasi Perusahaan BUMN Perhutani Divre Jawa Tengah, menegaskan pentingnya personal branding sebagai salah satu kunci utama untuk sukses dalam dunia kerja.

Hal ini disampaikan dalam Seminar Bimbingan Karir yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) di Gedung E Udinus pada Kamis, 5 Desember 2024.

Seminar yang dihadiri oleh 271 mahasiswa dari program studi Ilmu Komunikasi dan Film & Televisi ini bertujuan memberikan wawasan tentang dunia kerja kepada mahasiswa, khususnya dalam membangun citra diri yang positif. Dalam sesinya, Tantida Isa menjelaskan bahwa personal branding memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung pengembangan diri individu.

Personal branding sangat penting untuk membangun citra positif diri dalam dunia kerja. Personal branding itu seperti silent marketing. Dengan personal branding yang kuat, individu dapat mengembangkan kemampuan, meningkatkan self-awareness, self-esteem, self-worth, serta nilai positif lainnya,” ujar Tantida.

Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa perlu memulai membangun personal branding sejak dini sebagai bagian dari persiapan memasuki dunia kerja. “Harapannya, melalui seminar ini, mahasiswa dapat memahami bagaimana membangun personal branding sedini mungkin. Tidak hanya itu, mereka juga harus memahami etika dan manner yang harus dimiliki untuk sukses dalam dunia kerja,” tambahnya.

Seminar ini merupakan salah satu program rutin dalam mata kuliah Bimbingan Karir di FIK Udinus, yang telah diselenggarakan lebih dari tiga kali sejak pertama kali diadakan pada 2021. Tahun ini, seminar menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, termasuk Aris Budiyanto (AVP Postpaid Operation Indosat Semarang) dan Akhmad Fesdi Anggoro (Motion Graphic Designer dan VFX Artist).

Devi Purnamasari, Koordinator Bimbingan Karir FIK Udinus, menyebutkan bahwa fokus seminar tahun ini adalah memberikan wawasan tentang kebutuhan dunia kerja yang semakin menekankan pada etika dan karakter. “Hard skill itu bisa dipelajari di luar, tetapi etika dan manner adalah karakter yang dibangun dalam waktu lama. Kami ingin mahasiswa belajar langsung dari para praktisi agar lebih siap menghadapi dunia kerja,” jelas Devi.

Seminar ini mendapat antusiasme tinggi dari mahasiswa. Tidak hanya sebagai forum pembelajaran, acara ini juga membuka ruang diskusi interaktif dengan para pembicara yang telah berpengalaman di bidangnya. Melalui seminar ini, diharapkan mahasiswa Udinus dapat membangun kepercayaan diri, mengembangkan karakter yang positif, dan mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja yang kompetitif.


Penulis: Rochmat