Dua Pabrik Baru di KITB Resmi Dibuka: PT KCC Glass Indonesia dan PT Wavin Manufacturing Indonesia Perkuat Ekosistem Industri Berkelanjutan

GalaPos ID, Batang

PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) meresmikan dua pabrik baru milik tenant internasional asal Korea Selatan dan Belanda, yaitu PT KCC Glass Indonesia dan PT Wavin Manufacturing Indonesia.

Peresmian ini menjadi langkah penting dalam memperkuat ekosistem industri berkelanjutan di KITB, serta menegaskan komitmen kawasan ini dalam mendorong investasi yang berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.

PT KCC Glass Indonesia menempati lahan seluas 46 hektar dengan total investasi awal sebesar Rp 4 triliun, dan rencana pengembangan lebih lanjut senilai Rp 8 triliun. Pabrik ini memproduksi kaca berkualitas tinggi yang akan memenuhi kebutuhan domestik sebesar 20% dan pasar global sebesar 80%. KCC Glass Indonesia diproyeksikan menyerap sekitar 450 tenaga kerja lokal pada tahap awal, dengan target mencapai 2.000 tenaga kerja seiring perkembangan operasionalnya. Menariknya, pabrik KCC Glass yang berada di KITB ini merupakan yang terbesar di dunia.

PT Wavin Manufacturing Indonesia, yang menempati lahan seluas 20 hektar, difokuskan pada produksi pipa PVC ramah lingkungan. Pabrik ini juga diharapkan menyerap 170 tenaga kerja, dan sejalan dengan visi KITB sebagai pusat industri yang berkelanjutan di Indonesia.

Peresmian ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Chairman KCC Glass, Chung Mong-ik, yang mengungkapkan rasa bangganya. "Kami bangga menjadi bagian dari KITB, yang menawarkan akses mudah dan infrastruktur kelas dunia. Investasi ini akan mendukung pertumbuhan industri kaca serta memperkuat hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan," ujarnya.

Wakil Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Park Soodeok, juga menyoroti pentingnya kolaborasi ini dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara di sektor industri. "Peresmian ini menandai semakin eratnya kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Korea Selatan."

Sementara itu, CEO Orbia, Sameer Bharadwaj, sebagai induk perusahaan PT Wavin Manufacturing Indonesia, menekankan kontribusi pabrik baru ini dalam menciptakan infrastruktur yang berkelanjutan. "Kami berkomitmen untuk membawa teknologi mutakhir dan inovasi yang berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau," ujar Bharadwaj.

Menteri Investasi/BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, menyambut baik peresmian dua pabrik ini sebagai tanda kepercayaan investor global terhadap Indonesia. “Hadirnya PT KCC Glass dan PT Wavin Manufacturing Indonesia di KITB menjadi bukti nyata bahwa Indonesia terus menarik minat investasi dari dunia internasional. Kami akan terus menciptakan iklim investasi yang kondusif agar semakin banyak perusahaan besar menanamkan modalnya di tanah air,” ungkap Rosan.

Selain itu, Yadi Jaya Ruchandi, Direktur Utama PT Danareksa (Persero), menyatakan dukungannya terhadap inisiatif KITB. "Dengan infrastruktur yang lengkap dan konektivitas yang baik, KITB menjadi kawasan industri yang sangat ideal bagi investor. Produk ekspor yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik ini akan turut mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.

Ngurah Wirawan, Direktur Utama PT KITB, menutup peresmian dengan menekankan pentingnya ekosistem industri berkelanjutan. "Kami tidak hanya menyediakan ruang untuk industri, tetapi juga menciptakan ekosistem yang hijau dan berkelanjutan, menjadikan KITB kawasan industri masa depan."

Selain peresmian kedua pabrik tersebut, pembangunan proyek Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) di KITB juga terus berlanjut sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan hunian para tenaga kerja yang semakin bertambah. Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara PT KITB, PT Danareksa Capital, dan PT Nindya Beton, dengan dukungan penuh dari PT Danareksa (Persero). Teknologi konstruksi modern Modform yang dikombinasikan dengan Building Information Modelling (BIM) digunakan dalam proyek ini untuk meningkatkan efisiensi pembangunan.

Dengan langkah-langkah strategis ini, KITB semakin menarik minat investor global dan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi utama di Asia Tenggara.

Reporter: Rochmat  
Editor: Hari