Warga Berdonasi Darah untuk Ribuan Korban Tragedi Ledakan Pager Beruntun di Lebanon

GalaPos ID, Libanon.
Ribuan warga Lebanon berbondong-bondong mendonorkan darah guna membantu korban luka akibat ledakan beruntun ribuan pager yang digunakan oleh kelompok Hizbullah dan pejabat lainnya di berbagai wilayah Lebanon.
Tragedi ini menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 2.750 lainnya, termasuk pejuang Hizbullah dan utusan Iran.


Peristiwa ini memicu reaksi keras dari Hizbullah yang menuduh Israel berada di balik insiden tersebut.

"Israel akan menerima hukuman yang adil," tegas kelompok tersebut dalam pernyataannya.

Hizbullah menuduh Mossad, dinas intelijen Israel, menanam bahan peledak dalam ribuan unit pager yang digunakan oleh anggotanya.



Sementara itu, pemerintah Lebanon, melalui Menteri Informasi Ziad Makary, mengecam ledakan ini sebagai "agresi Israel."



Penyebab Ledakan dan Tudingan Hizbullah

Ledakan tersebut melanda wilayah-wilayah yang menjadi basis utama Hizbullah, seperti Lebanon selatan, pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa di bagian timur.

Pager-pager ini dikenal sebagai alat komunikasi berteknologi rendah yang digunakan oleh para pejuang Hizbullah guna menghindari pelacakan oleh Israel.


Kelompok ini percaya bahwa penggunaan pager lebih aman dibandingkan perangkat komunikasi modern yang mudah dilacak.

Sumber-sumber keamanan Lebanon menyebut bahwa Hizbullah memesan ribuan unit pager dari perusahaan Gold Apollo yang berbasis di Taiwan. Unit-unit ini dibawa masuk ke Lebanon pada awal tahun 2024. 

Namun, menurut sumber yang dekat dengan operasi Hizbullah, ledakan ini merupakan hasil dari perencanaan panjang Israel melalui Mossad, yang diyakini telah menanam bahan peledak dalam perangkat tersebut.




Respon Internasional

Insiden ini menarik perhatian internasional. Kementerian Kesehatan Lebanon mengonfirmasi jumlah korban yang terus bertambah, dengan laporan terakhir menyebutkan 2.750 orang terluka.

Akun X softwarnews, menyebutkan umgkapan duka datang dari berbagai negara, khususnya proxy Rusia.

"Rusia mengutuk keras serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Lebanon dan warganya, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, dan mendoakan agar para korban luka segera pulih," tulis akun tersebut, Rabu, 18 September 2024.


Sebagian besar korban merupakan anggota Hizbullah, namun warga sipil dan pejabat lainnya juga turut menjadi korban.

Sementara itu, Hizbullah bersumpah akan membalas tindakan ini. Dalam pernyataannya, kelompok tersebut menegaskan bahwa pembalasan terhadap Israel adalah "tak terelakkan."