Kawasan Industri Terpadu Batang Resmi Beroperasi, Investasi Rp14,8 Triliun Masuk
GalaPos ID, Batang
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada hari Jumat, 26 Juli 2024. Peresmian ini diharapkan dapat memperkuat upaya pemerintah dalam menarik investasi penanaman modal asing (PMA) dan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas.
Acara peresmian dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif. Juga hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan berbagai pejabat kementerian dan lembaga lainnya.
Peresmian KITB menandai langkah penting dalam mengatasi tren pergeseran rantai pasokan global dari Tiongkok ke Asia Tenggara. Pergeseran ini dipicu oleh kondisi geopolitik, ekonomi, dan komersial yang berubah-ubah. Pemerintah memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan investasi infrastruktur yang akan memperbaiki daya saing Indonesia, dengan fokus pada pengembangan kawasan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan harapannya agar KITB dapat menjadi kawasan industri yang efisien dan menarik bagi investor. “Saya menyampaikan kepada para menteri terkait dan Direksi KITB agar aktif memasarkan kawasan ini. Saya melihat KCC Glass sudah mulai produksi, dan pabrik pipa plastik Wavin juga segera memulai operasinya. Kita harapkan kedepannya KITB akan menjadi kawasan industri yang efisien dan membuka banyak lapangan pekerjaan,” ujar Presiden Jokowi.
Direktur Utama Holding BUMN Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menegaskan komitmen pihaknya dalam mengelola KITB. “Holding BUMN Danareksa sebagai Holding Spesialis Transformasi dan Investasi di Indonesia berkomitmen untuk menjalankan amanat Proyek Strategis Nasional (PSN). Kami telah menyiapkan KITB dengan infrastruktur dasar dan utilitas yang lengkap, serta konektivitas terintegrasi, termasuk jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta api. Kami mengusung konsep green, sustainable, dan circular economy,” jelas Yadi.
KITB berdiri di atas lahan seluas 4.300 hektare dan menyediakan solusi terintegrasi untuk industri global dengan teknologi tinggi serta industri padat karya. Saat ini, KITB telah menyerap 19 ribu tenaga kerja dan ditargetkan dapat menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja di masa mendatang. Nilai investasi yang masuk ke KITB sudah mencapai Rp14,8 triliun dari utilisasi lahan seluas 271 hektare, dengan investasi berasal dari Asia, Amerika, dan Eropa.
Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan menambahkan bahwa KITB menawarkan utilitas dasar yang lengkap dengan fokus pada keberlanjutan, seperti SEG Solar, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan fasilitas pengolahan air dan limbah. “Kami optimistis KITB akan berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” ungkap Ngurah.
Dengan peresmian ini, diharapkan KITB akan menjadi pusat industri yang mampu menarik lebih banyak investasi dan memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional serta masyarakat lokal.