Warga Protes Debu Proyek Pelebaran Jalan Nasional di Batu Bara Sumut
GalaPos ID, Batu Bara-Sumut.
Pengerjaan base course (lapis pondasi) untuk proyek pelebaran jalan sepanjang sekitar 2 kilometer di sepanjang Jalinsum Desa Petatal, Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menuai protes dari warga setempat.
Material base course yang digunakan dalam proyek ini menimbulkan debu yang beterbangan hingga masuk ke rumah-rumah warga, menyebabkan gangguan kesehatan dan masalah ekonomi. Warga mengeluhkan bahwa pihak rekanan proyek tidak melakukan penyiraman berkala untuk mengendalikan debu.
Meski sudah ada komplain dari warga, rekanan proyek belum menindaklanjuti permintaan tersebut, dan pengerjaan tetap berlanjut hingga malam hari.
Akibat debu yang dihasilkan, beberapa warga mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan pedagang di pinggir jalan mengeluhkan penurunan penjualan karena sepinya pembeli.
"Kami bukan menghalangi pekerjaan, kami hanya meminta pihak pelaksana agar melakukan penyiraman jalan untuk mengurangi debu," ujar Wita, salah seorang pedagang, Senin, 2 September 2024.
Ia mengeluhkan bahwa debu yang pekat dalam sepekan terakhir telah berdampak buruk pada usaha pedagang di sepanjang jalan tersebut.
Sementara Yeni, pedagang minuman, juga mengungkapkan bahwa debu material proyek telah melumpuhkan perekonomian kecilnya.
"Biasanya dalam sehari saya bisa mendapat penghasilan lima puluh ribu rupiah, tapi sekarang dagangan saya sepi pembeli," keluhnya.
Karena keluhan mereka tidak diindahkan, warga akhirnya melakukan aksi blokir jalan menggunakan palang, meja, dan kayu, yang menyebabkan kemacetan panjang di sepanjang jalan nasional tersebut.
Aksi ini diikuti oleh mayoritas kaum ibu dan pelajar, yang juga membawa poster berisi kecaman terhadap pihak yang mengerjakan pelebaran jalan.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa personel Sat Samapta Polres Batu Bara berusaha memediasi warga dengan pihak rekanan sambil menjaga situasi agar tetap kondusif. Namun, di lapangan tidak tampak keberadaan rekanan proyek, hanya para pekerja yang mengaku bahwa mereka hanya menjalankan instruksi dari rekanan.
Protes ini menggambarkan betapa pentingnya komunikasi yang baik antara pihak proyek dan warga sekitar, serta perlunya langkah-langkah mitigasi yang lebih serius untuk mencegah dampak negatif terhadap kesehatan dan perekonomian warga.
(Penulis: Taufiq)