Mengungkap Misteri Ruwatan, Tradisi Kuno di Tanah Jawa yang Menarik Artis dan Tokoh Politik

GalaPos ID, Kendal

Sebuah upacara megah dan penuh misteri mewarnai obyek wisata Kampoeng Djowo Sekatul, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal pada Sabtu, 03 Agustus 2024, saat Karaton Amarta Bumi menggelar tradisi legendaris Ruwatan Kawiwitan.

Tradisi ini, yang sudah ada dan dipercaya oleh masyarakat Pulau Jawa sejak zaman kejayaan Majapahit dan Mataram, mengundang perhatian dengan misi sakralnya untuk mengusir nasib sial dan pengaruh buruk pada diri manusia.

Baca Juga: Hari Kemerdekaan Semakin Dekat: Yuk, Pelajari Cara Mengibarkan Bendera Indonesia dengan Benar

Tahun ini, Karaton Amarta Bumi mencatat rekor dengan 43 peserta dari berbagai kalangan, dari artis terkenal hingga tokoh politik. Menariknya, partisipasi mereka dalam ritual ini sepenuhnya berbasis iuran sukarela, tanpa biaya pendaftaran,“ Ini adalah kali ketiga kami menggelar ruwatan, dan antusiasme yang ditunjukkan oleh peserta sangat luar biasa,” kata Kanjeng Raden Aryo Wangsit Setyo Nagoro, Kriya Inggil Karaton Amarta Bumi.

Salah satu puncak dari acara ini adalah Ruwatan Tebu Sauyun, di mana para peserta melakukan perjalanan spiritual menuju Sendang Bimo Suci untuk pembersihan dan doa bersama. Ritual ini dipercaya bisa membantu dalam pencapaian karir dan keturunan. "Ruwatan ini tentang qodrat dan iradat, sebagai bentuk usaha mencapai berbagai keinginan baik dalam hidup," jelas Wangsit.

Baca Juga: Ide Unik Lomba 17 Agustus 2024 Menyambut HUT RI ke-79: Membuat Semangat Nasionalisme Semakin Membara

Ritual tak kalah menakjubkan adalah Ruwatan Dosomuko di Dalem Saridin, yang dirancang untuk mengusir sifat-sifat negatif dari dalam diri, tokoh Dosomuko sendiri melambangkan angkara murka. “Ini adalah usaha untuk menyeimbangkan keburukan dengan kebaikan agar sifat negatif tidak semakin merajalela,” tambahnya.

Dan yang tak kalah menarik, Ruwatan Dalang, yang dilakukan langsung oleh Kanjeng Raden Tumenggung Danu Hignyocarito, memberikan pembersihan spiritual, perlindungan, dan penyucian diri yang sangat mendalam.

Ruwatan Kawiwitan bukan hanya sebuah pelestarian budaya, tetapi juga sebuah ritual yang memberikan kesempatan bagi setiap peserta untuk introspeksi dan pembersihan diri dari pengaruh negatif.

Dengan pesertanya yang beragam dan ritual yang memikat, acara ini menjadi sebuah pengalaman spiritual yang tidak hanya memperkaya budaya, tetapi juga menawarkan harapan baru bagi setiap individu.

Reporter: Rochmat  
Editor: Hari