Aliansi Mahasiswa Kendal Geruduk Kantor Bupati, Tuntut Transparansi Pasar Weleri

GalaPos ID, Kendal

Ketegangan memuncak di Kendal saat ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Kendal melakukan aksi long march yang mengejutkan pada Senin, 12 Agustus 2024. Aksi ini menjadi sorotan publik setelah sebelumnya sempat dilarang oleh pihak berwenang.


Aksi dimulai di halaman gedung Muhammadiyah Kendal, di mana mahasiswa menggelar mimbar bebas dan menyampaikan keresahan mereka terkait pembangunan Pasar Weleri. Meski sempat dihadang, para mahasiswa dan tim advokasi pedagang Pasar Weleri tetap melanjutkan aksi dengan berjalan kaki menuju Kantor Bupati Kendal, membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan transparansi.

Sesampainya di depan Kantor Bupati, mereka melancarkan orasi dengan lantang, menyoroti dugaan pelanggaran serius dalam proyek pembangunan Pasar Weleri. Koordinator lapangan aksi, Naufal Abdul Afif, menyuarakan tuntutan untuk dilakukan investigasi dan audit mendalam terhadap proyek tersebut.

“Kami menuntut agar pemerintah segera melakukan investigasi karena pelaksana pembangunan Pasar Weleri, PT Chimarder 777, diduga terlibat dalam aksi korupsi di Semarang. Kami curiga hal serupa terjadi di Kendal,” ujar Naufal dengan tegas, disambut oleh yel-yel semangat dari massa aksi.

Informasi yang diterima oleh mahasiswa menunjukkan adanya temuan sebesar Rp 540 juta yang telah dikembalikan ke BPK, namun mereka juga menyoroti masalah lain, yakni masih banyak pedagang yang belum mendapatkan los di pasar yang baru. Mahasiswa menilai hal ini sebagai indikasi adanya ketidakberesan dalam proses pembangunan tahap kedua.

Sementara itu, Abdul Wahid dari tim advokasi pedagang Pasar Weleri juga menyuarakan keprihatinannya terkait lambatnya pembukaan pasar tersebut. “Pembangunan Pasar Weleri sudah selesai sejak awal 2024, tetapi hingga kini belum dioperasikan. Kami mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pedagang,” jelasnya.

Wahid juga mencurigai adanya dugaan penyelewengan dalam proses pembangunan Pasar Weleri, karena menurutnya ada temuan BPK sebesar Rp 500 juta yang disebut telah dikembalikan oleh Disdagkop UKM Kendal. “Kami menduga masih ada penyelewengan lain yang belum terungkap, dan kami akan terus mendesak untuk diadakannya penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya.

Aksi ini berlangsung di bawah pengawalan ketat dari petugas Polres Kendal. Mahasiswa dan pedagang yang tergabung dalam aksi ini bertekad untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntutan mereka terpenuhi.

Reporter: Rochmat  
Editor: Hari