Cuma Rp2 Ribu Sehari, Pelajar Batang Diajak Menabung untuk Masa Depan
GalaPos ID, Batang
Dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung, sebanyak 300 pelajar di Kabupaten Batang menerima tabungan pelajar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu 21 Agustus 2024.
Acara ini berlangsung di Pendapa Kabupaten Batang dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran menabung di kalangan pelajar.
Kepala OJK Tegal, Novianto Utomo, menjelaskan bahwa Hari Indonesia Menabung bertema "Menabung untuk Indonesiaku" pertama kali diluncurkan pada 14 Juni 2015 atas permintaan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. "Tabungan ini merupakan simpanan pelajar yang bertujuan memperluas akses keuangan bagi pelajar sekaligus mengajarkan dan membiasakan mereka mengelola uang sejak dini. Simpanan pelajar berisi Rp50 ribu untuk masing-masing pelajar tingkat SMA di Kabupaten Batang," jelasnya.
Dalam pelaksanaan program ini, OJK bekerja sama dengan beberapa bank lokal, antara lain Bank Jateng yang memberikan 150 tabungan, BPR Bapera Batang sebanyak 65 tabungan, BKK Batang sebanyak 65 tabungan, dan BKK Jateng yang berkontribusi dengan 20 tabungan.
"Dengan menggunakan Simpel (Simpanan Pelajar) sebagai sarana menabung, diharapkan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman pelajar, orang tua, maupun komunitas sekolah mengenai layanan keuangan, khususnya tabungan," tambah Novianto.
Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan pentingnya budaya menabung sejak dini. "Hari ini anak-anak di Kabupaten Batang diundang untuk menerima tabungan pelajar dari OJK agar mereka bisa menyisihkan uang saku yang dikumpulkan selama sebulan untuk kebutuhan sekolah," ujarnya.
Lani juga menekankan bahwa budaya menabung sangat penting untuk melatih kedisiplinan dalam mengelola uang. "Selama bertahun-tahun, persentase pelajar yang menabung di Kabupaten Batang masih sangat kecil, berkisar hanya 10 persen," katanya.
Ia mengajak orang tua untuk memberikan edukasi tentang pentingnya menabung kepada anak-anak mereka. "Misalnya, pelajar yang memiliki uang saku Rp10 ribu per hari bisa menyisihkan Rp2 ribu setiap hari. Dalam sebulan, jumlah ini sudah cukup signifikan," jelasnya.
Lani berharap, pelajar yang menerima tabungan dapat konsisten menabung agar lebih disiplin dalam mengelola keuangan, serta membentuk karakter gemar menabung dan hidup hemat sesuai kebutuhan. "Ada pepatah yang bilang, sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Jika mereka bisa menabung hingga lulus sekolah, uang tersebut dapat digunakan untuk biaya masuk kuliah atau kebutuhan penting lainnya," tutupnya.