Akhir Krisis Pasar Relokasi, Rp 60 Miliar Digelontorkan untuk Pasar Weleri Tahap Dua
GalaPos ID, Kendal
Pemerintah Kabupaten Kendal kembali mengusulkan pembangunan Pasar Weleri tahap kedua dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 dengan anggaran sebesar Rp 60 miliar.
Hal ini diumumkan oleh Sekretaris Daerah Kendal, Sugiono Rabu, 14 Agustus 2024.
"Tahap dua kami anggarkan Rp 60 miliar melalui APBD tahun 2025. Dengan ini, diharapkan para pedagang dapat segera menempati bangunan pasar yang baru ini. Kami ingin memastikan tidak ada pedagang yang menempati pasar relokasi," ungkap Sugiono
Saat ini, para pedagang belum dapat menempati lapak-lapak yang telah disediakan oleh Pemkab Kendal. Sebelumnya, Pemkab telah mengundang perwakilan pedagang Pasar Weleri untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang ada agar pasar yang baru dibangun bisa segera beroperasi.
Diskusi tersebut membahas beberapa isu penting, termasuk ketidaklengkapan pembangunan lapak yang menjadi tanggung jawab pedagang. "Kondisi di dalam pasar masih terbuka dan belum dibangun lapak-lapak. Kami berharap pembangunan lapak bisa dilakukan secara seragam. Saat ini proses pembangunan sudah mulai dilakukan," tambah Sugiono.
Permasalahan lainnya adalah terkait pasar relokasi di area Terminal Colt Weleri yang saat ini ditempati oleh para pedagang. Pasar relokasi ini merupakan milik pribadi, dan pedagang sudah mulai meminta untuk segera dikosongkan. "Pasar relokasi di terminal Colt adalah milik pribadi. Pedagang sudah mendesak untuk segera meninggalkan tempat tersebut. Kami berharap bisa segera menemukan solusi bersama dinas perdagangan," jelas Sugiono.
Selain itu, para pedagang juga mengeluhkan masalah terkait saluran air dan pintu gerbang yang dinilai belum optimal. "Pedagang menginginkan agar saluran air berfungsi maksimal dan pintu gerbang yang terhalang pipa dapat dipermudah aksesnya," tambahnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Kendal berencana melakukan pembenahan sarana penunjang melalui anggaran perubahan 2024.
Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi UKM Kendal, Toni Ari Wibowo, mengungkapkan bahwa anggaran untuk tahap kedua pembangunan Pasar Weleri masih perlu mendapatkan persetujuan dari DPRD Kendal. "Kami mohon doa dan dukungan agar pada tahun 2025, Pasar Weleri tahap kedua dapat sepenuhnya terbangun," tandas Toni.
Toni juga menjelaskan bahwa penempatan pedagang di Pasar Weleri tidak akan dikenakan biaya sewa kios atau los. Sebagai gantinya, pedagang hanya akan dikenakan retribusi harian. "Untuk Pasar Weleri ini, belum ada penetapan nilai retribusi. Rencananya akan diatur dalam Peraturan Bupati," tambahnya.
Dengan adanya dukungan dan perhatian dari semua pihak, diharapkan Pasar Weleri dapat segera berfungsi penuh dan memberikan manfaat bagi seluruh pedagang dan masyarakat Kendal.