Sistem Pertahanan Udara S-300 Ukraina Hancur Berkeping-keping diserang Rudal Militer Rusia

GalaPos ID, Moskow.
Rudal Iskander Militer Rusia menyerang sistem pertahanan udara S-300 Ukraina hingga hancur lebur rata dengan tanah. Serangan itu diketahui, setelah Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menerbitkan video serangan rudal yang menghancurkan sistem pertahanan udara S-300 Ukraina yang ditempatkan di Republik Rakyat Donetsk.

Otoritas Kemhan Rusia menyebut serangan tersebut dilancarkan dari jarak sekitar 67 KM menggunakan rudal Iskander.

“Perangkat keras tersebut ditembak di dekat kota Pokrovsk, yang terletak sekitar 67 km barat laut ibu kota wilayah Rusia, Donetsk,” ungkap Kemhan Rusia pada Sabtu, 9 Maret 2024.

Serangan terhadap S-300 dilakukan dengan menggunakan rudal balistik jarak pendek Iskander, menurut pernyataan Kemhan Rusia.

Rekaman drone yang beredar, dari serangan tersebut menunjukkan sistem pertahanan udara Ukraina mengalami ledakan besar. S-300 adalah sistem rudal permukaan-ke-udara rancangan Soviet, yang telah beroperasi sejak akhir tahun 1970-an dengan berbagai varian.

Meskipun Ukraina hanya memiliki S-300 di gudang senjatanya, Rusia juga mengoperasikan sistem S-400 dan S-500 yang lebih canggih. Diketahui, S-300 memiliki jangkauan yang sangat luas, dengan kemampuan mencegat target hingga 150 kilometer.

Sistem ini memungkinkan melindungi wilayah yang luas dari ancaman serangan udara dan rudal. Sejumlah varian S-300, seperti S-300PMU-1 dan S-300PMU-2, memiliki kemampuan mencegat rudal balistik.

Hal itu menjadikannya sistem yang sangat serbaguna dalam pertahanan udara sebuah negara. Sistem ini sepenuhnya otomatis, tetapi juga memungkinkan pengamatan dan operasi manual.

Setiap radar penargetan memberikan penunjukan target untuk pos komando pusat, yang membandingkan data dari radar penargetan dan menyaring target palsu. S-300 dapat mengenali dan mencegat pesawat yang terbang pada ketinggian sangat rendah, serta menghadapi rudal anti-radiasi atau bom glide.